Quantcast
Channel: RIAU DAILY PHOTO
Viewing all 270 articles
Browse latest View live

Bono Sungai Kampar Raih 10 Besar Citra Pesona Award 2013

$
0
0
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk keempat kalinya menyelenggarkan Citra Pesona Award (CIPTA) 2013. Kompetisi ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah sekaligus penganugerahan kepada pengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, daya tarik wisata buatan, serta wisata berwawasan lingkungan yang ada di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata dan mendorong wisata berwawasan lingkungan. Selain itu, juga untuk mendukung program empat pilar pembangunan nasional berkelanjutan dalam Triple Track Strategy Plus (pro-growth, pro-job, pro-poor dan plus pro environment).
                   

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan sembilan destinasi wisata di Indonesia.  Setelah melalui seleksi ketat terhadap 144 daya tarik wisata dari 27 provinsi, akhirnya terpilih 9 daya tarik wisata yang mendapatkan penghargaan Citra Pesona Wisata (Cipta Award) 2013 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
 


Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata Kemenparekraf Firmansyah Rahim mengatakan pemberian Cipta Award untuk kali keempat ini tidak melulu dinilai berdasarkan keindahan destinasi wisata tersebut. Namun, lebih menekankan pada pengelolaan sehingga memberi efek positif dan dapat menjadi daerah wisata yang berkelanjutan.

Cipta Award ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pengelolaan daerah wisata sehingga diharapkan daya tariknya semakin mendunia dan berkelas internasional. Parameter lingkungan, ekonomi, dan budaya yang menjadi penilaian terhadap para pemenang. 
Dari hasil penjurian yang terhadap 144 daya tarik wisata dengan jumlah usulan 27 provinsi, terpilihlah 41 destinasi yang berhak masuk dalam penilaian meja oleh tim juri. Berdasarkan hasil penilaian juri, hanya ada 27 daya tarik wisata yang layak dilakukan penilaian lapangan.

27 daya tarik itu terdiri dari 9 kategori yang dibedakan berdasarkan jenis wisata dan pihak pengelola. Masing-masing kategori terpilih 3 kandidat, yang kemudian disaring kembali sehingga terpilihlah pemenang dari masing-masing kategori. Sementara Ombak Bono Sungai Kampar menjadi nominasi ke 10. Dalam keterangan persnya Kadisbudparpora Kabupaten Pelalawan H. Zulkifli,S.Ag menyatakan meski tidak masuk dalam sembilan pemenang yang diumumkan, namun prestasi 10 besar ini merupakan suatu kebanggaan sendiri.
  1. Pura Ulun Danu Bratan di Bali, Daya Tarik Wisata Alam yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD.
  2. Agrowisata Hutan Mangrove Lagoi di Riau, Daya Tarik Wisata Alam yang dikelola oleh BUMS
  3. Pulau Kakaban di Kalimantan Timur, Daya Tarik Wisata Alam yang dikelola oleh LSM, masyarakat atau perseorangan
  4. Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Daya Tarik Wisata Budaya yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD
  5. The Blanco Renaissance Museum di Bali, Daya Tarik Wisata Budaya yang dikelola oleh BUMS
  6. Desa Wisata Panglipuran di Bali, Daya Tarik Wisata Budaya yang dikelola oleh LSM, masyarakat atau perseorangan
  7. Owabong di Jawa Tengah, Daya Tarik Wisata Buatan yang dikelola oleh pemerintah
    pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD
  8. Kampung Sampireun di Jawa Barat, Daya Tarik Wisata Buatan yang dikelola oleh BUMS skala kecil.
  9. Jatim Park 1, Jawa Timur, Daya Tarik Wisata Buatan yang dikelola oleh BUMS skala besar.
  10. Bono Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau


Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Siak

$
0
0
Sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau telah meninggalkan jejak yang cantik di bumi melayu dan nusantara, Istana  Siak, itulah nama yang biasa disebut. Ini adalah kunjungan kesekian kalinya bagi saya,namun tidak pernah bosan untuk berkunjung kembali, kunjungan ini begitu spesial, karena kami membawa turis lokal berkunjung ke Istana Siak, ini adalah kunjungan pertama mereka, dan dikunjungan pertamanya turis tersebut mendokumentasikan Istana Siak dalam bentuk Liputan Video Dokumenter Singkat Ala Bertuah TVRasa penat menempuh perjalanan 3 Jam dari Pekanbaru hilang seketika ketika kami melewati sebuah jembatan Megah Jembatan Tengku Agung Sulthanah Latifah. Secara eksplisit jebatan ini menggambarkan masa keemasan dan Kejayaan Kerajaan Siak tempo dulu. Panorama hamparan kebun sawit berubah menjadi pemandangan nuansa melayu ketika kami melewati jembatan tersebut.
Jembatan Tengku Agung Sulthanah Latifah
Istana Siak atau biasa disebut dengan ” Istana Matahari Timur ” atau disebut juga Asserayah Hasyimiah ini dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 oleh arsitek berkebangsaan Jerman. Arsitektur bangunan merupakan gabungan antara arsitektur Melayu, Arab, Eropa. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan disamping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu Istana. Di dalam istana akan kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut emas.
                     

Bangunan Istana Siak bersejarah tersebut selesai pada tahun 1893. Pada dinding istana dihiasi dengan keramik khusus didatangkan buatan Prancis. Beberapa koleksi benda antik Istana, kini disimpan Museum Nasional Jakarta, Istananya sendiri menyimpan duplikat dari koleksi tersebut.
Diantara koleksi benda antik Istana Siak adalah: Keramik dari Cina, Eropa, Kursi-kursi kristal dibuat tahun 1896, Patung perunggu Ratu Wihemina merupakan hadiah Kerajaan Belanda, patung pualam Sultan Syarim Hasim I bermata berlian dibuat pada tahun 1889, perkakas seperti sendok, piring, gelas-cangkir berlambangkan Kerajaan Siak masih terdapat dalam Istana, komet , kapal kato (kapal raja siak).

                               

Dipuncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sekitar istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, disebelah kiri belakang Istana terdapat bangunan kecil sebagai penjara sementara.
BURUNG ELANG SIMBOL KEBERANIAN ISTANA SIAK
                
Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di istana Siak.                                
KOMET
Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana, demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi. Disamping itu terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak.
Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung. Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam yang terbesar di daerah Riau. Masa kejayaan Kerajaan Siak berawal dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan yang pernah bertahta.

Dibagian luar Istana,kita dapat menjumpai kapal Kato milik sang raja, Kapal Kato adalah sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara dimiliki oleh Sultan Siak, dan selalu digunakan pada saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya. Kapal ini berukuran panjang 12meter dengan berat 15 ton.
KAPAL KATO

Uniknya, dibalik keindahan benda-benda yang dipamerkan ada sebuah lemari besi besar yang kokoh dan tidak bisa dibuka. Lemari besi berukuran 0,5 x 1,2 meter tampak biasa saja. Di balik dinginnya lemari yang knopnya telah dibongkar dan berbobot sekitar 300 kilogram tersebut ternyata tidak pernah bisa dibuka. Kuncinya dibuang ke laut oleh Sultan Syarif Kasim II Siak yang terakhir, sewaktu beliau menjadi penasehat Presiden Soekarno pada tahun 1945-1950.

                                             

Setelah melihat Istana Siak dengan berbagai macam kekayaan peninggalannya, tidaklah lengkap jika kita tidak mengetahui bagaimana  Sejarah dari Kerajaan Siak.

Sebelum berdirinya Kerajaan Siak II pada tahun 1723 oleh Sultan Abdul Jalil Rachmad Syah yang di Pertuan Raja Kecil yang pusat pemerintahannya di Kota Buantan, kawasan Siak sampai batas Minangkabau dan pantai Timur Pulau Sumatera dibawah kekuasaan Kerajaan Johor sebagai penerus imperium Melaka. Kerajaan Gasib merupakan Kerajaan Siak I yang berkedudukan di Sungai Gasib di Hulu Sungai Siak. Kerajaan ini adalah pecahan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Muara Takus. Raja yang terakhir dari Kerajaan Gasib ini yang telah beragama islam adalah Sultan Hasan yang ditabalkan menjadi Raja oleh Sultan Johor. Kerajaan Siak I berakhir kekuasaannya pada tahun 1622 M.

Selama 100 tahun negeri ini tidak mempunyai raja, untuk mengawasi negeri ini ditunjuk seorang Syahbandar yang berkedudukan di Sabak Auh dikuala sungai siak dengan tugas memungut cukai hasil hutan, timah dan hasil laut di kawasan Kerajaan Johor.

Pada permulaan tahun 1622 Sultan Mahmud Syah , Sultan Johor Ayahanda Raja Kecil dibunuh oleh Megat Sri Rama sewaktu pulang dari Sholat Jum’at. Kerajaan Johor diambil alih oleh Datuk Bendahara Tun Hebab dan mengangkat dirinya sebagai raja Johor memakai gelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah (1699-1719). Keluarga Sultan Mahmud Syah II dikejar dan dibunuh, termasuk orang-orang besar Kerajaan, dayang-dayang serta pengikut setia, maksudnya untuk menghilangkan keturunan Sultan Mahmud Syah II.

Tindakan ini bukanlah menambah kewibawaan dan kekuasaan tetapi sebaliknya timbul kebencian serta kekacauan dimana-mana di Negeri Johor dan daerah taklukannya. Beberapa daerah taklukannya melepaskan diri seperti : Indragiri, Kampar, Kedah, Kelantan, Trenggano dan Petani. Orang Minangkabau, Bugis, yang hidup sebagai pengembara memusuhi Sultan termasuk orang-orang Melayu di Petani.

Encik Pung, Ibunda Raja Kecil dapat diselamatkan oleh Ayahandanya Datuk Laksemana Johor, maka Encik Pung melahirkan putra lelaki bernama Raja Kecil yang dipanggil Tuan Bujang dan dapat disembunyikan sampai Raja Kecil berumur 7 tahun. Karena pengejaran terus dilaksanakan oleh Sultan Abdul Jalil Riayat Syah terhadap Raja Kecil sebagai pewaris Kesultanan Johor, maka neneknya Datuk Laksemana Johor kemudian dibantu oleh Raja Negara di Singapura dan Datuk Temenggung Muar, maka Raja Kecil bersama ibunya Encik Pung dititipkan kepada saudagar orang Minangkabau yang bergelar Nakhoda Malim untuk dibawa ke Jambi dan kemudian terus ke Pagaruyung dan diserahkan kepada Raja Pagaruyung Yang Tuan Sakti untuk mendapatkan perlindungan.
Di Pagaruyung Raja Kecil dididik dan dibesarkan sebagai anak Raja sehingga mendapat pengetahuan menangani pemerintahan, agama, adat istiadat, kemiliteran dan bela diri.  Setelah itu maka Raja Kecil tiada berhenti daripada menuntut ilmu dunia akhirat, tiada meninggalkan sembahyang dan terdekat dengan guru agama dan guru-guru dunia dan bercampur dengan orang besar yang bijaksana. Raja Kecil menuntut bela atas kematian ayahandanya, merebut kembali tahta Kerajaan Johor. Raja Kecil mempersiapkan kekuatan untuk menyerang Johor dengan mendapat bantuan orang Batu Bara yang berasal dari Minang kabau, Orang-orang Melayu Pesisir di Tanah Putih dan Kubu. DiBengkalis Raja Kecil mengatur kekuatan dan mendapat bantuan dari orang-orang Minang kabau yang ada disana serta orang Melayu yang setia dengan Sultan Mahmud Syah II.
Pada tanggal 21 Maret 1717, Tahta Kerajaan Johor jatuh ketangan Raja Kecil. Sultan Abdul Jalil Riayat Syah turun tahta yang telah memerintah di Kerajaan Johor pada tahun 1699-1717.  Pemerintahan Raja Kecil tidak bertahan lama di Kerajaan Johor, karena Daeng Parani sangat marah dan dendam serta ditambah pula hasutan Tengku Tengan yang semula bakal menjadi isteri Raja Kecil sebagai permaisuri Kerajaan Johor gagal, karena Raja Kecil sangat senang dengan adiknya yaitu Tengku Kamariyah. Akhirnya Tengku Kamariyah menjadi permaisuri Kerajaan Johor isteri Raja Kecil. Daeng Parani, Tengku Sulaiman dan Tengku Tengah bersepakat untuk merebut kembali kekuasaan Raja Kecil di Johor. Terjadilah perang saudara anatar Raja Kecil sepihak dengan Tengku Sulaiman, sedangkan Tengku Tengah dan Daeng Parani dengan pengikutnya orang-orang Bugis membantu Sultan Sulaiman.

Serangan ke Bintan untuk membalas dendam dilanjutkan pada tahun 1723, Raja Kecil berhasil mengambil isteri Tengku Kamariyah beserta pembesar Kerajaan yang ditawan. Raja Kecil kembali ke Bengkalis dan mencari daerah yang aman dari serangan orang luar dan mendirikan Kerajaan baru yang terletak di Sungai Siak yaitu di Kota Buantan. Kerajaan ini diberi nama Kerajaan Siak. Raja Kecil dengan Kerajaan Siak ini menyusun kekuatan untuk menyerang Bintan. Serangan ini terus menerus dilaksanakan hingga tahun 1737.
Raja Kecil kembali ke Siak mendirikan pusat Kerajaan dan membangun negeri Buantan yang terletak dipinggir Sungai Siak yang dikenal dengan nama Sungai Jantan. Dipusat Kerajaan Sultan Abdul Jalil Rachmat Syah melakukan konsolidasi dalam bidang bidang pemerintahan, militer dan perbaikan perekonomian negerinya.  Setelah wafatnya Tengku Kamariyah, isteri Raja Kecil yang tercinta yang sangat setia kepada suaminya di Kota Buantan, Raja Kecil sering sakit dan mendapatkan tekanan batin. Pada tahun 1746 Raja Kecil dengan gelar Sultan Abdul Jalil Rachmat Syah mangkat, beliau disemayamkan di Kota Buantan dan digelar MARHUM BUANTAN.
Pada penghujung tahun 1724 Raja Kecil memilih sebuah tempat untuk menjadi pusat kerajaan. Tempat itu diberi nama “ Kota Buantan “, disinilah Kerajaan Siak berpusat.Kerajaan Siak diwariskan kepada anak cucunya dengan garis keturunan berdasarkan Syariat Islam (keturunan ayah) sebagai berikut :
  1. Raja Kecik
Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah (1723-1746 M) dengan ibukota Kerajaan di Buantan mangkat di Buantan yang disebut rakyat almarhum Buantan
  1. Tengku Buang Asmara
Memerintah antara tahun 1746-1765 M yang merupakan Putra Bungsu Raja Kecik dengan ibukota Kerajaan di Sungai Mempura yang disebut rakyat almarhum Mempura.
  1. Tengku Ismail
Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1765-1766 M). Putra Tengku Buang Asmara dengan Ibukota Kerajaan di Sungai Mempura Besar, disebut rakyat almarhum mangkat di Balai atau terkenal juga Sultan Kudung karena tangan almarhum sebelahnya Kudung, dalam perlawanannya menentang Belanda tahun 1766 M.
  1. Tengku Alam
Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1766-1780 M). Putra sulung Raja Kecik dengan Ibukota Kerajaan di Senapelan (Pekanbaru), mangkat di Senapelan (dekat mesjid Raya Pekanbaru) disebut rakyat almarhum Bukit.
  1. Tengku Muhammad Ali Panglima Besar
Sultan Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1780-1782 M). Putra Tengku Alam dengan Ibukota Kerajaan di Senapelan, mangkat di Senapelan dan disebut rakyat almarhum Pekan (yang menghubungkan Kota Pekanbaru, Minangkabau dan Indragiri).
  1. Tengku Yahya
Sultan Yahya Abdul Jalil Muzzaffar Syah (1782-1784 M). Putra dari Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah, dengan Ibukota Kerajaan di Sungai Mempura, mangkat di Dungun (Malaka) disebut rakyat almarhum Dungun.
  1. Tengku Sayed Ali
Sultan Assyaidis Sarif Ali Abdul Jalil Syarifuddin (1784-1810 M). Putra Tengku Embung Badariah (Putri Tengku Alam) yang kawin dengan Sayed Syarief Usman Syahbuddin (Arab). Ibukota Kerajaan di Kota Tinggi (Siak Sri Indrapura), mangkat di Kota Tinggi disebut rakyat almarhum Kota Tinggi.
  1. Tengku Sayed Ibrahim
Sultan Assyaidis Syarief Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin (1810-1815 M) karena kesehatan Sultan terganggu, maka Pemerintahan dijalankan oleh wali Sultan.
Pada tahun 1813, Sultan Ibrahim mangkat dan dimakamkan di Kota Tinggi yang disebut rakyat almarhum Pura Kecil.
  1. Tengku Sayed Ismail
Sultan Assyaidis Syarief Ismail Abdul Jalil Syarifuddin (1815-1864 M). Pada masa pemerintahan beliaulah adanya Tractat Siak-Belanda dimana Belanda mengakui Siak. Dimakamkan di Kota Tinggi yang disebut almarhum Indrapura.
  1. Tengku Panglima Besar Sayed Kasyim I
Tengku Panglima Besar Sayed Kasyim I, Sultan Assyaidis Syarief Kasim I Abdul Jalil Syarifuddin (1864-1889 M) putra dari Sultan Ismail. Dimakamkan di Kota Tinggi dan disebut almarhum Mahkota.
  1. Tengku Ngah Sayed Hasyim
Sultan Assyaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syarifuddin (1889-1908), putra dari Sultan Kasyim I. Sultan Syarif Hasyim mendirikan Istana yang diberi nama Istana Asserayah Hasyimiah. Mangkat di Singapura dan dimakamkan di Kota Tinggi. Disebut rakyat almarhum Baginda.
  1. Tengku Putra Sayed Kasyim
Sultan Assyaidis Syarief Kasyim Sani (II) Abdul Jalil Syarifuddin (3 Maret 1915-1946). Sultan Syarif Kasyim memiliki 2 orang permaisuri, yaitu :
-Permaisuri I
Tengku Bin Syarifah Latifah digelar Tengku Agung, mangkat tahun 1927 di Siak Sri Indrapura. Dimakamkan di samping Mesjid Syahbuddin Siak Sri Indrapura.
-Permaisuri I
Syarifah Fadlun dengan gelar Tengku Maharatu, bercerai hidup tahun 1950 di Jakarta, mangkat di Jakarta tahun 1980 dimakamkan di Jakarta.
Beliau merupakan Sultan yang terakhir dari Kerajaan Siak. Beliau mangkat di Rumah Sakit Caltex Rumbai dan dimakamkan disamping Mesjid Syahbuddin Siak Sri Indrapura pada tanggal 24 April 1968.

Siapa Pendiri Kota Pekanbaru Sebenarnya ? Marhum Pekan atau Panglima Gimbam ?

$
0
0
Siapa Pendiri Kota Pekanbaru sebenarnya ? Marhum pekan atau Panglima Gimbam ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, tentunya kita harus mengetahui Sejarah Kota Pekanbaru. Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi Riau, yang saat ini menjadi salah satu Kota selain Makassar yang diusulkan menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

Pada masa dahulu Pekanbaru hanya sebuah dusun kecil yang dikenal dengan sebutan Dusun Senapelan, yang dikepalai oleh seorang Batin (kepala dusun). Dalam perkembangannya, Dusun Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki, yang terletak di tepi Muara Sungai Siak. Perkembangan Dusun Senapelan ini erat kaitannya dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Pada masa itu, raja Siak Sri Indrapura yang keempat, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, bergelar Tengku Alam (1766-1780 M.), menetap di Senapelan, yang kemudian membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan Dusun Senapelan (di sekitar Mesjid Raya Pekanbaru sekarang). Tidak berapa lama menetap di sana, Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah kemudian membangun sebuah pekan (pasar) di Senapelan, tetapi pekan itu tidak berkembang. Usaha yang telah dirintisnya tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya, Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu di sekitar pelabuhan sekarang.

Selanjutnya, pada hari Selasa tanggal 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M., berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi Pekan Baharu. Sejak saat itu, setiap tanggal 23 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru. Mulai saat itu pula, sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer dengan sebutan Pekan Baharu. Sejalan dengan perkembangannya, kini Pekan Baharu lebih populer disebut dengan sebutan Kota Pekanbaru, dan oleh pemerintah daerah ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Riau.


Setelah Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Siak dari Sungai Mempura ke Senapelan, pembesar-pembesar kerajaan serta orang-orang dalam kerajaan serta keluarganya ikut pindah ke Senapelan. Dan pada saat itulah tradisi serta budaya, bahasa sehari-hari terbawa pindah ke Senapelan. Di Senapelan, sultan membangun istana (istana tersebut tidak terlihat lagi karena terbuat dari kayu). Sultan juga membangun masjid, masjid tersebut berukuran kecil, terbuat dari kayu, makanya masjid tersebut tidak bisa kita lihat lagi sekarang ini. Dari dasar masjid inilah menjadi cikal bakal Masjid Raya Pekanbaru di Pasar Bawah sekarang ini. Dan di sekitar mesjid ini dapat kita temui Makam Marhum Pekan.

Kemudian siapa pula Panglima Gimbam ?


Dibanyak media online dan buku Cerita Rakyat Nusantara di ceritakan                sebagai berikut :


Panglima Gimbam erat kaitannya dengan kerajaan gasib yang berada di Siak. Namun, keberadaan Kerajaan Gasib hingga kini masih misteri. Tapi, banyak bukti ilmiah dan misteri selalu terungkap di wilayah Sungai Gasib (anak sungai Siak) tersebut. Bahkan, cerita rakyat atau bisa disebut legenda ini terus bergulir hingga ke anak cucu. Bahkan bukti nyata atas cerita ini bahkan terus berkembang di masyarakat. Banyak cerita mistik sebelum makam putri kaca mayang  ditemukan. Malah, jika salah cakap dan kata-kata, ada juga warga sekitarnya, harus berputar-putar di sekitar hutan, namun akhirnya dia kembali juga pulang ke rumah. Sementara harum semerbak wangi di makam putri tersebut sudah lama disampaikan oleh orangtua-tua dahulu.

Bukti nyata, setelah hasil kajian mistik dan ilmiah, mengapa makam tersebut wangi, karena memang di sekitar makam Putri Kaca Mayang terletak di kawasan hutan dengan berjejer jenis pohon Seminai. Nah, pohon inilah yang mengeluarkan harum semerbak wangi tersebut. Ini juga diperkuat dengan cerita nenek moyang dulu.

Malah, ada juga penduduk setempat pernah melihat bentuk kerajaan Gasib sebenarnya. Katanya, kerajaan Gasib itu terlihat dari kayu yang kuat dan besar. Didepan gerbang pagar tersusun kayu besar sebagai batas kerajaan yang di dalamnya juga terdapat pemukiman penduduk. Bangunan kerajaan yang yakini terbuat dari kayu pilihan itu, berbentuk panggung dengan tangga pintu masuk kerajaan sangat besar. Tingginya diperkiraan mencapai lebih dari enam meter. Kerajaan gasib mempunyai Putri yang sangat cantik yang bernama Putri Kaca Mayang dan maka putri tersebut telah ditemukan oleh masyarakat, namun hingga kini, mengapa Kerajaan Gasib masih misteri ?

Terakhir, kini ditemukan sebuah mahkota Putri Kaca Mayang Putri Raja Kerajaan Gasib, dan mahkota tersebut dipublikasikan melalui media youtube.


                              

Kesaktian kekuatan Panglima Gimbam ini tidak diragukan lagi. Ia mampu pergi sendiri mengambil Putri Raja Putri Kaca Mayang yang diculik oleh Kerajaan Aceh. Atas perintah raja Gasib, Panglima Gimbam mengerahkan kekuatan dan kesaktiannya melawan pasukan kerajaan Aceh. Perseteruan antara Kerajaan Aceh dengan Kerajaan Gasib sudah lama terdengar. Bahkan dalam sejarah pun telah menulisnya. Begitu pula referensi di Belanda.

Pertikaian kerajaan Aceh dengan Kerajaan Gasib dimulai ketika ekspansi kerajaan Aceh di Riau. Sementara kerajaan Gasib saat itu masih memegang aliran kepercayaan, animisme dan dinamisme. Islam mulai masuk, namun hal ini juga didukung dengan terkenalnya kecantikan Putri Kaca Mayang saat itu. Sementara Kota Pekanbaru saat itu belum terbentuk, begitu pula Kerajaan Siak Sri Indrapura. Hingga akhirnya Putri Kaca Mayang diculik oleh Kerajaan Aceh dan dibawa ke Aceh, kemudian Panglima Gimbam menyerang Kerajaan Aceh dan ia memboyong kembali Putri Kaca Mayang dengan mengangkat hanya sebelah tangannya dari Aceh ke Kuala Gasib. Namun sayang, nyawa putri tidak tertolong lagi. Putri Kaca Mayang akhirnya wafat. Sejak kehilangan putrinya, Raja Gasib sangat sedih dan kesepian. Semakin hari kesedihan Raja Gasib semakin dalam. Untuk menghilangkan bayangan putri yang amat dicintainya itu, Raja Gasib memutuskan untuk meninggalkan istana dan menyepi ke Gunung Ledang, Malaka.

Untuk sementara waktu, pemerintahan kerajaan Gasib dipegang oleh Panglima Gimbam. Namun, tak berapa lama, Panglima Gimbam pun berniat untuk meninggalkan kerajaan itu. Sifatnya yang setia, membuat Panglima Gimbam tidak ingin menikmati kesenangan di atas kesedihan dan penderitaan orang lain.
Panglima Gimbam berangkat meninggalkan Gasib dan membuka sebuah perkampungan baru, yang dinamakan Pekanbaru. Hingga kini, nama itu dipakai untuk menyebut nama ibukota Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru. Sementara, makam Panglima Gimbam masih dapat kita saksikan di Hulu Sail, sekitar 20 km dari kota Pekanbaru. Itu adalah sedikit cerita mengenai Kerajaan Gasib dan Pangima Gimbam yang beredar di media online,bahkan juga ada buku cerita rakyat yang mengulas kisah tersebut. namun kita masih memerlukan bukti ilmiah dan penelitian untuk membuktikan Kerajaan Gasib dan Panglima Gimbam. Kini nama Panglima Gimbam diabadikan menjadi nama Gedung Wakil Rakyat DPRD Kabupaten Siak dan di Kota Siak persis di depan Gedung LAM terdapat sebuah jalan yang bernam Jalan Paglima Gimbam.

Kemudian Sejarah Pekanbaru yang sebenarnya yang mana apakah versi Marhum Pekan atau versi Panglima Gimban ?


Sejatinya Pemerintah Kota Pekanbaru meyakini dan membenarkan Sejarah Kota Pekanbaru,adalah versi marhum Pekan. Di beberapa literatur Kota Pekanbaru sejarah Kota Pekanbaru disebutkan diawali dari Marhum Pekan dan Senapelan, bahkan tiap tahunnya Pemerintah Kota Pekanbaru menggelar Event Petang Megang, tepat sehari sebelum Ibadah Ramadhan. Bahkan Walikota Pekanbaru berziarah dan berdoa di Kompleks Makam Pendiri Kota Pekanbaru yang berada di sekitar kompleks Mesjid Raya Pekanbaru.

                                        

Lantas kenapa Pemerintah Kota Pekanbaru, berdiam diri saja membiarkan berita dan publikasi sejarah Kota Pekanbaru yang berkaitan dengan Panglima Gimbam, bahkan penulis juga menemukan Buku Cerita rakyat mengenai Panglima Gimbam dan Sejarah Kota Pekanbaru.
Harusnya Pemerintah Kota Pekanbaru, tidak tinggal diam dan berinisiatif untuk meluruskan sejarah ini, agar tidak terjadi salah tafsir dan salah pengertian bagi anak cucu generasi Pekanbaru mendatang.

Melihat kenyataan diatas, sekelompok anak muda yang kreatif dan energik yang tergabung dalam Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru, berinisiatif untuk melakukan penggalian sejarah mengenai Kerajaan Gasib. Seperti apa hasil Kajian dari Blogger Bertuah tersebut ? Kita tunggu bersama-sama hasil liputan mereka ?

Makam Putri Kaca Mayang

$
0
0
Makam Putri Kaca Mayang berada di Desa Gasib Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak, untuk menjumpai makam ini tidaklah begitu sulit. Dari Pekanbaru menuju pemakaman ini dapat ditempuh dengan perjalanan 2jam. Panduan yang paling mudah untuk menemui makam ini adalah Tugu Perbatasan Kecamatan Tualang dan Koto Gasib. Berselang 1 km dari tugu perbatasan tersebut dapat kita jumpai sebuah Tugu yang berbentuk mahkota dan juga Rambu Petunjuk Informasi  Makam Putri Kaca Mayang, dan dari tugu tersebut perjalanan kita lanjutkan kearah dalam menuju areal Pabrik Kelapa Sawit PT Kimia Tirta Utama, diperkirakan jarak dari Tugu  ke Makam Putri Kaca Mayang sejauh 10km.



Akses menuju Makam ini bisa dikatakan cukup baik, karena jalan yang kita lalui adalah jalan milik perusahaan. Sepanjang perjalanan menuju Makam kita akan menjumpai perkebunan Kelapa Sawit dan juga infrastruktur milik perusahaan.




Konon Putri kaca mayang merupakan Putri yang cantik dan merupakan Putri dari Raja Gasib. Keberadaan Putri kaca Mayang dianggap sebagai sosok yang misterius bagi warga Gasib, menurut warga Gasib dulunya di sekitar Makam utri kaca Mayang ditemukan benteng dan juga bekas puing-puing kerajaan, namun kini semuanya telah sirna dan hilang, karena minimnya pengetahuan masyarakat sekitar mengenai Sejarah dan Cagar Budaya.



Kini nama Putri Kaca Mayang dijadikan sebuah nama tempat hiburan di Kota Pekanbaru,yaitu Taman Ria Putri Kaca Mayang, namun keberadaan taman ini konon kan digusur, Taman Ria Putri Kaca Mayang akan dijadikan sebuah Taman Kota nantinya.

Bagi yang penasaran dengan kisah Putri Kaca Mayang bisa membaca Artikel Siapa Pendiri Kota Pekanbaru sebenarnya ? dan juga dapat melihat Video Singkat berikut mengenai Misteri Kerajaan Gasib dan Putri Kaca Mayang.

Bono Menyapa Dunia Melalui Festival Bekudo Bono

$
0
0
Bono Sungai Kampar merupakan rahasia alam dan fenomena alam yang unik yang berada di kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Bono Sungai Kampar memiliki suara menderu yang dasyat . Ombak Bono Sungai Kampar merupakan gelombang yang panjang yang panjangnya mampu mencapai 60km dengan kecepatan rata-rata  40 km per jam dengan ketinggian gelombang mencapai 6meter.


Kini Pemerintah kabupaten pelalawan dan pemerintah pusat melalui kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berusaha mempromosikan Bono Sungai Kampar menjadi Ikon Wisata Alam di Indonesia. Bahkan pemerintah Pusat dan daerah khususnya Kabupaten pelalawan  berkomitmen untuk mewujudkan Wisata Bono menjadi Wisata Tujuan Internasional.

Dalam sebuah acara Focus Discussion Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional, yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012 lalu dicapai suatu kesepakatan dan komitmen untuk menyegerakan pengembangan pariwisata bono sebagai kawasan wisata dunia dari Riau. Termasuk diantaranya pembentukan tim nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. dan WISATA BONO DIHARAPKAN MENJADI WISATA FENOMENA ALAM YANG LANGKA DIDUNIA DAN DAPAT MENJADI IKON WISATA DUNIA PADA TAHUN 2015.
                    


Berbagai upaya promosi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten pelalawan diantaranya dengan mengundang surfer Indonesia dan Asing untuk datang ke Wisata Bono Sungai Kampar dan mendokumentasikan aktivitas peselancar tersebut. Tiap tahunnya Pemerintah Kabupaten pelalawan juga rutin menyelenggarakan event budaya Tirta Bono. Bahkan baru-baru ini Pemkab Pelalawan mengadakan sebuah acara Bono Offroad Extreme 2013. Melalui Bono Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan menyapa Indonesia dan Dunia untuk hadir menyaksikan dan merasakan dasyatnya ombak di Sungai Kampar.

Tidak hanya itu saja, di Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga menyelenggarakan Acara Festival Bekudo Bono 2013, Festival Bekudo Bono 2013 merupakan edisi perdana, dan selanjutnya Festival ini akan dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya.

Festival Bekudo Bono 2013 ini mengambil tajuk 7 Days for 7 Ghosts, Festival Bekudo Bono 2013 tidak hanya berselancar,tetapi juga ada kegiatan lain seperti lomba memancing, Selancar Bono, Bekudo Bono (Arung Bono), Photo Contest, Pameran Produk Lokal dan Bazar serta Pergelaran Seni dan Budaya (Tirta Bono).

                      

Festival bekudo bono 2013 diawali dengan Lomba Memancing pada tanggal 16 November 2013, dan pada tanggal 17 November pembersihan dan penghijauan di sekitar lokasi wisata Boo sungai kampar dan juga diadakan pameran produk lokal dan bazar yang bertempat di SMPN 1 Teluk Meranti dan malam harinya bertempat di salah satu rumah makan di Pekanbaru diadakan Konferensi Pers dan gala Dinner bersama ,panitia, juri, perselancar dan media peliput festival bekudo 2013, keesokan harinya diadakan Ritual Adat Semah Sungai dan Doa Bersama serta dimulai pelaksanaan Photo Contest, dan pada Tanggal 19 November 2013 Festival ini secara Resmi dibuka oleh Wakil menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Dr. Sapta Nirwandar, dan Pada tanggal 19 juga telah dilangsungkan Lomba Selancar yang dibagi dalam 2 kelas yaitu Kelas Pemula (amatir) yang diikuti oleh 38 Perselancar Lokal Teluk Meranti dan Kelas Profesional yang diikuti Peselancar nasional seperti Marlon Gerber, Pepen Hendrik, Dedi Gun, Varun Tanjung dan Aldino, selain lomba berselancar juga dilakukan Lomba Bekudo Bono (Arung Bono), lomba bekudo ini dilakukan oleh 2 orang dengan menggunakan sampan, pendayung sampan berusaha mendahului ombak bono dan yang lebih dahulu sampai di finish dialah menjadi pemenang, dahulu bekudo bono ini sering dilakukan warga Teluk Meranti, kini sudah jarang dilakukan, diharapkan dengan dilakukannya Festival Bekudo Bono ini, tradisi lama Bekudo Bono tetap terjaga. Jika pada siang hari kita bisa menyaksikan Berselancar dan Bekudo Bono,maka pada malam harinya Pegelaran Tirta Bono (Seni dan Budaya) menjadi suguhan yang menarik untuk dapat disaksikan sembari membeli produk-produk lokal Teluk Meranti

Viki Lestari, Anak Penjual Gorengan Berhasrat Menjadi Atlet Selancar

$
0
0
Di siang yang terik, seorang  remaja Teluk Meranti berperawakan tomboi begitu bersemangat untuk berselancar, ketika kami menghampiri ia berkata lagi latihan Om untuk persiapan besok di Final. Ternyata Si"tomboi" tersebut merupakan salah satu finalis Berselancar Festival Bekudo Bono 2013 untuk kelas amatir (pemula), ia berhasil menyisihkan peserta lainnya dan uniknya lagi si "tomboi" ini menjadi satu-satunya peserta wanita, dan akhirnya ia menjadi pemenang ketiga.
                       

Si tomboi ini bernama Viki Lestari, ia merupakan pelajar SMPN 1 Teluk Meranti. SI Viki layak disebut dengan Srikandi Bono. Karena ia adalah perempuan lokal pertama Teluk Meranti yang yang berani mengarungi bono dan berselancar di atasnya.

Dalam bincang singkat Vicki dengan Bapak Nizamul kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, terungkap bahwa Viki telah belajar berselancar semenjak berusia 10tahun, namun saat itu Viki belajar berselancar melalui Papan Kayu dan itu dilakukannya di Perkampungan Teluk Meranti selepas Ombak Bono Pasang menghampiri pemukiman masyarakat. Dan di usia 12 tahun Viki mulai memberanikan diri untuk berselancar di Ombak Bono Sungai Kampar.

                        
Ketika ditanya siapa orang yang berperan dalam mendidik ia berselancar, Viki menjawab David Baladec. Baladec merupakan Perselancar Asal jerman yang mengajarkan Viki berselancar secara teknis, dan kemudian Viki beljar dari perselancar asing lainnya yang berselancar di Teluk Meranti dn Viki juga banyak belajar dari perselancar loka Teluk Meranti yang lebih senior.

Viki bercerita ia ingin menjadi atlet selancar, namun ia juga berharap dapat menyelesaikan pendidikan, bagaimanapun pendidikan yang utama menurut Vicki. Viki berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke luar kota dan ia berharap ada bantuan pendidikan berupa beasiswa. Ayah Viki sehari-hari bekerja sebagai Petani, sementara Ibunya Farida hanya penjual Gorengan di sekitar Wisma Mega Lestari Teluk Meranti. Anak kedua dari tiga bersudara ini berharap dirinya nanti dapat menjadi atlet selancar. Keinginan Viki ini diamini oleh Bapak Nizamul, dan Nizamul berharap Viki nantinya dapat menjadi Atlet selancar, selain itu Nizamul 
juga berharap Ombak Bono Sungai Kampar dapat mencetak Viki Viki lainnya. (he)

All About Ombak Bono Sungai Kampar

$
0
0
Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.  Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam hari. 

Marlon Gerber Peselancar Profesional Asal Indonesia


LEGENDA DAN ASAL MULA KATA BONO
  • Kata Bono sendiri menurut Wak Soma Tokoh Masyarakat Teluk Meranti berasal dari sebuah cerita pada dulu kalanya, cerita ini telah menjadi cerita secara turun temurun, pada dulu kala orang Pelalawan (Kerajaan Pelalawan) pergi berbelanja ke Malaka, saat itu mereka menggunakan tongkang, sesampainya di Laut Embun (Teluk Meranti) Tongkang yang mereka gunakan kandas terkena gelombang pasang. Lalu mereka kembali ke Pelalawan dan melapor kepada Raja Pelalawan bahwa tongkang mereka kandas dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, tetapi raja Pelalawan tidak percaya begitu saja dengan omongan warganya, kemudian Raja Pelalawan mengutus beberapa orang untuk ke Teluk Embun untuk membuktikan apakah benar apa yang dikatakan warganya dan juga diikuti oleh beberapa orang sebagai saksi yaitu Anak Raja Pelalawan, Anak Raja Ranah Tanjung Bunga (Langgam), Anak Raja Pagaruyung, Anak  Raja Gunung Sahilan, Anak Raja Macam Pandak. Apabila kemudian tidak terbukti omongan Para warganya yang mengatakan kapal mereka telah kandas,maka sang Raja akan memberikan hukuman mati kepada Sang Juru Kemudi tongkang . Sesampainya mereka di Teluk Embun mereka menemukan gelombang pasang dan tongkang mereka juga kandas, kemudian Anak Raja Pelalawan berkata  kepada juru kemudi Tongkang "Iya bono gelombang pasang kata kamu" (Ternyata Benar yang kamu katakan). Bono sendiri adalah bahasa Pelalawan yang berarti benar.
  • Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah.  Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
    Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang. 
    Konon katanya pada zaman Belanda, rakyat Teluk Meranti telah sering ditantang keberaniannya oleh Belanda untuk mengendarai kapal di atas Gelombang Bono dengan imbalan Rp. 5 yang pada masa itu tentunya dianggap berjumlah cukup banyak. Istilah untuk keberanian menaklukkan Bono dikenal oleh masyarakat setempat dengan Bekudo Bono.
  • Konon, Bono di sungai kampar adalah Bono jantan dan Bono betinanya berada di sungai Rokan dekat Bagansiapi-api. Bono di kuala kampar ini berjumlah tujuh ekor, bentuknya serupa kuda disebut induk Bono. Di musim pasang mati, Bono ini pergi ke sungai Rokan menemui Bono betina,kemudian bersantai menuju ke selat Malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecil dan pasang mati, Bono tidak ditemukan kedua sungai tersebut. Jika bulan mulai besar, kembalilah Bono ketempat masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin gembira Bono berpacu memudiki kedua sungai itu.

PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA GELOMBANG BONO.
 
Ombak Bono atau kadang biasa juga disebut Gelombang Bono (Bono Wave) terjadi ketika saat terjadinya pasang (pasang naik) yang terjadi di laut memasuki Sungai Kampar. Kecepatan air Sungai Kampar menuju arah laut berbenturan dengan arus air laut yang memasuki Sungai Kampar. Benturan kedua arus itulah yang menyebabkan gelombang atau ombak tersebut. Bono akan terjadi hanya ketika air laut pasang. Dan akan menjadi lebih besar lagi jika pada saat air laut mengalami pasang besar (bulan besar) diiringi hujan deras di hulu Sungai Kampar. Derasnya arus sungai akibat hujan akan berbenturan dengan derasnya pasang air laut yang masuk ke Kuala Kampar.

Awal akan terjadinya ombak Bono diawali dengan bunyi desingan yang diikuti dengan bunyi gemuruh air. Bunyi gemuruh semakin lama akan semakin keras bagaikan dentuman guntur diiringi dengan besarnya gelombang ombak Bono. Kecepatan gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam dan memasuki ke arah hulu berkilo-kilo meter jauhnya biasanya mencapai jarak 60 km jauhnya ke hulu dan berakhir di daerah Tanjung Pungai. Ombak gelombang Bono ini tidak 1 (satu) jumlahnya, tetapi banyak dan beriringan. Kadang berada di kiri dan kanan tepi atau tebing sungai, kadang menyatu di tengah sungai.

Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu dalam tahun Arab yang biasa disebut penduduk sebagai "Bulan Besar" atau "Bulan Purnama". Biasanya gelombang Bono atau Ombak Bono yang besar terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yang terjadi biasanya akan berwarna putih dan coklat mengikut warna air Kuala Kampar. Selain itu, Bono juga terjadi pada setiap "bulan mati" yaitu akhir bulan dan awal bulan (tanggal 1) Tahun Arab. 
Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim penghujan dimana debit air Sungai Kampar cukup besar yaitu sekitar bulan November dan Desember. Bono mulai terbentuk dan membesar di kanan kiri Pulau Muda, akibat penyempitan alur sungai karena adanya pulau (P. Muda) di tengah-tengah alur sungai. Bono terbesar terjadi di Tanjung Perbilahan, yang terbentuk karena bertemunya Bono yang sudah terbentuk di kanan-kiri Pulau Muda.
Everaldo Pato (Brazilia)




TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA GELOMBANG BONO

 
Bono biasanya terjadi pada muara sungai yang lebar dan dangkal kemudian menyempit atau menguncup setelah berada di dalam sungai. Bentuk muara sungai yang menguncup mirip dengan huruf "V" atau corong didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal akibat erosi alami menyebabkan pertemuan air laut pasang dengan air sungai akhirnya membentuk Bono atau Tidal Bore. Tetapi tidak semua muara berbentuk V yang dangkal dapat terjadi Tidal Bore. Karena dipengaruhi salah satunya oleh faktor tinggi pasang-surut air laut.

Tidal Bore adalah dianggap sebagai suatu fenomena alam di bidang hidrodinamika yang erat hubungannya dengan pergerakan massa air. Semakin besar Bono atau Tidal Bore tersebut, maka semakin besar pula daya rusaknya.

Dikutip dari Wikipedia :
A tidal bore (or simply bore in context, or also aegir, eagre, or eygre) is a tidal phenomenon in which the leading edge of the incoming tide forms a wave (or waves) of water that travel up a river or narrow bay against the direction of the river or bay's current.

Dikutip dari Bambang Yulistiyanto :
Pasang surut yang ada di Muara Sungai Kampar mempunyai tinggi gelombang sekitar 4 m (Deshidros, 2006). Pasang surut tersebut berupa pasang surut tipe Campuran Condong ke Harian Ganda, dimana dalam 1 hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang surut yang pertama dan kedua berbeda. Periode gelombang pasang surut sekitar 12 jam 25 menit.

Di Sungai Kampar, muara sungai berbentuk seperti huruf "V", massa air masuk melalui mulut teluk yang lebar kemudian tertahan, hingga air laut pasang memenuhi kawasan muara. Massa air yang terkumpul kemudian terdorong kearah hulu yang menyebabkan semacam efek tekanan kuat ketika melewati areal yang menyempit dan dangkal secara konstan di mulut teluk. Keadaan ini memunculkan gelombang yang bervariasi di hulu teluk, dari hanya berupa gelombang-gelombang kecil hingga beberapa meter ketinggiannya.

Di muara Sungai Kampar, kecepatan gelombang dapat lebih rendah dibandingkan kecepatan arus sungai yang berasal dari hulu sungai. Hal ini berakibat pada terhambatnya gerakan gelombang pasang dari laut, yang berakibat pada naiknya muka air dari muara, sehingga terbentuk Tidal Bore ‘Bono’. Gelombang Bono bergerak ke hulu sampai ke Tanjung Pungai yang berjarak sekitar 60 km dari muara.

Bono yang menjalar menuju ke hulu melewati alur sungai yang semakin menyempit. Saat melewati Pulau Muda, gelombang pasang ini terpisah menjadi dua, sebagian lewat alur di sebelah kiri, dan sebagian lagi lewat alur sebelah kanan Pulau Muda. Di Tanjung Perbilahan Bono yang terpisah tersebut saling bertemu, menghasilkan momentum yang mengakibatkan Gelombang Bono semakin besar. Penduduk setempat menyebut peristiwa ini sebagai ‘Bono yang bertepuk’. Di Tanjung Perbilahan, Gelombang Bono terjadi paling besar.




LOKASI OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR

untuk mencapai Lokasi Bono Sungai Kampar tidaklah sulit, Lokasi terbaik  dengan fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap untuk menikmati Ombak Bono ada di Teluk Meranti. Teluk Meranti adalah sebuah kelurahan yang merupakan ibukota Kecamatan Teluk Meranti. Kelurahan Teluk Meranti sebagai Ibu Kota Kecamatan lebih cenderung memiliki infrastruktur dan fasilitas yang lebih lengkap bila dibandingkan desa lainnya. Di Teluk Meranti terdapat penginapan serta rumah penduduk lainnya yang dapat dijadikan penginapan, dan juga terdapat beberapa Warung Makan, dan juga ada pelabuhan sebagai akses ke Kota terdekat yaitu pangkalan Kerinci dan Tanjung Batu (Kepulauan Riau).

Untuk mencapai Lokasi Bono ini (Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan), dari Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau  terlebih dahulu kita menuju Pangkalan kerinci Ibu Kota Kabupaten Pelalawan , perjalanan menuju Pangkalan Kerinci dapat dilakukan melalui jalur darat dengan jarak tempuh sekitar 70km atau  1,5jam perjalanan. Alat transportasi umum yang bisa digunakan adalah Travel atau biasa disebut dengan superben,biaya perjalanan dari Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci sebesar Rp.25.000. Kemudian dari pangkalan Kerinci untuk menuju Teluk Meranti kita bisa menggunakan mobil rental atau mobil sewaan dengan Tarif Rp.60.000/orang dan terminal bayangan mobil rental ini terdapat di Hotel Meranti Pangkalan Kerinci. Perjalanan dari Pangkalan Kerinci ke Teluk Meranti dapat ditempuh dengan waktu 3,5jam. Selain itu perjalanan juga dapat dilakukan menggunakan sarana transportasi air, dari Pangkalan Kerinci (Pelabuhan di jembatan Pangkalan Kerinci) kita bisa menggunakan speedboat ke desa Teluk Meranti dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 3jam dengan biaya perjalanan Rp.150.000. 

Dari Teluk Meranti kita dapat menuju beberapa titik tempat terjadinya Bono, diantaranya Tanjung Sebayang, Pulau Muda dll dengan biaya sewa speedboat Rp.300.000 dengan layanan antar Jenput menuju Lokasi terjadinya Bono (Tanjung Sebayang). Selain itu kita juga dapat menyewa speedboat masyarakat untuk menyaksikan Bono dari dekat dengan biaya sewa speedboat Rp.1.500.000, dengan biaya Rp.1.500.000 kita dapat mengambil photo atau video dengan sangat jelas,namun tentunya sangat beresiko besar bagi keselamatan kita, karena kita dan ombak bono saling kejar mengejar.

Akomodasi di teluk Meranti,tidaklah menjadi problem, setidaknya ada beberapa penginapan dan Wisma dapat kita jumpai di Teluk Meranti, seperti Penginapa Hidup Jaya, Wisma Mega Lestari, Wisma Nusantara dan juga ada rumah penduduk yang dapat disulap menjadi penginapan.





EVENT YANG PERNAH DIADAKAN DI BONO SUNGAI KAMPAR
  • Tirta Bono, diselenggarakan dari tahun 2011 dan berlangsung hingga saat ini.
  • Peselancar Top Dunia dan Perselancar nasional berselancar di Bono SUngai Kampar 
  • Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Sungai Kampar. Steve King mampu menaklukkan Ombak bono SUngai Kampar dan mampu memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri dengan menaklukkan gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di Inggris. 
  • Event Selancar pertama di dunia yang dilakukan di Sungai "Bono menyapa Dunia 7 Days for 7 Ghosts, 16-22 November 2013"

The Local Power "Peselancar Lokal Teluk Meranti"


PRESTASI DAN AWARD OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR


  •  Dalam festival film pendek dunia yang diselenggarakan di Virginia Amerika Serikat pada awal November 2012, Film Dokumenter Bono menempati juara III.
  •  Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Bono Sungai Kampar, Steve King berselancar sejauh 10,82mil.
  •  Bono yang berhasil menjadi juara runner up di gebyar wisata nusantara tingkat nasional yang diikuti oleh seluruh kabupaten se-Indonesia di Jakarta Convention Center, Mei 2013.
  • Ombak Bono Sungai Kampar raih 10 besar Citra Pesona Award (CIPTA) 2013 , September 2013
  • Di Bono Sungai Kampar pertama kali diadakan di Dunia Festival Berselancar di Sungai, "Bono menyapa Dunia 7 Days for 7 Ghosts, 16-22 November 2013"
PERSELANCAR YANG PERNAH BERSELANCAR DI OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR                                     
  •  Antony Colas (Perancis), Chris Mauro (Amerika Serikat), Bruno Santos (Brazilia), Dean Brady (Australia), Tyler Larronde (Perancis), Oney Anwar (Indonesia), Tom Curren (Amerika Serikat), Geoffroy Moreno (Perancis), Arthur Moreno (Perancis), David Badalec (Jerman), Lynn Wanie (Jerman), Thomas Schroeder (Jerman), Geraud Biebuyck (Perancis), Edwin Suzor (Perancis), Paulus kennedy (Seladia Baru), Gerry Schlegel (Jerman), Jonas (Jerman) Yoyo Therhorst (Jerman), Simon Stangled (Jerman), Mark Attard (Jerman), Giancarlo Avancini (Italy), Stefan Friedrich Vogel (Jerman) , Tony Copley (Australia), Eddy Morgan (Australia) Jhon Huntington (Australia), Jimmy Visser (Afrika Selatan), Mauricio (Brazilia),Fransisco Zilli (Argentina),  Peter Hoo (Singapura), Steve King Cs (Inggris), Steve Holmes (Inggris), Nathan Maurice (Inggris), Fabrice Colas (Perancis), Dominique Avrilleau (Perancis), Serginho Laus (Brazilia), Everaldo Pato (Brazilia), Mathis Papillon (Perancis), Arya Subiyakto (Indonesia),  Marlon Gerber, Pepen Hendrik (Indonesia), Dedi Gun (Indonesia), Varun Tanjung (Indonesia), Aldino (Indonesia)

TESTIMONI OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR

 
Serginho Laus (Peselancar Brazil/Mantan Pemegang Rekor Berselancar terlama didunia)

  • Chris Mauro (Peselancar Amerika Serikat) dalam tulisannya yang  dimuat GrindTV.com :  “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).
  • Dedi Gun (Perselancar rofesional Indonesia) : Ombaknya luar biasa dan panjang, yang kami takutkan buaya. 
  • Hasrinaldi (Riau Travel Blogger) : Alhamdulillah saya banga menjadi orang Riau, namun Bono ini harus kita jaga dan rawat dengan baik, kita jangan terlena sesaat dengan keberadaan bono, bisa saja nanti bono lenyap. Keberadaan ombak Bono Sungai Kampar sangat bergantung pada kelestarian hutan di sepanjang daerah aliran sungai. Bahkan saya sendiri giat memberitakan dan mempromosikan bono, tempo hari saya buat kontes kecil kecilan dengan menggandeng blogger bertuah, kami buat lomba menulis mengenai Bono SUngai Kampar, tujuannya supaya Informasi mengenai Bono cepat tersiar kemana-mana.
  • Lynn Wanie (Peselancar Jerman) : "Ini pengalaman luar biasa yang saya rasakan"
  • Irhas Ihsan (Mahasiswa & Fotografer) :Bono itu kejadian alam yang sangat menarik, dimana ombaknya beda dari yang lain. Bagi yang sudah sering surfing di pantai, kurang lengkap rasanya kalau belum ke bono. Jalan menuju k sna pun menarik, perkampungan dan pemandangan sunrise nya sangat bagus bagi pecinta fotografi. Pokoknya nyesal belum coba BONO.
  • Serginho Laus (Peselancar Brazil/Mantan Pemegang Rekor Berselancar terlama didunia) : Crowd into the sumatra jungle ! Galeralocal de bono. Terima Kasih Teman. Terima kasih Bono. 
  • Silvi Marta( Putri Indonesia Riau 2009 1'st Runner Up | Miss Earth Indonesia Favorite 2013)  : Subhanallah. Great Experience. Ga tau lagi gimana ngungkapin betapa hebat dan kerennya BONO. SAYA BANGGA JADI ORANG RIAU !! 

Gua Tujuh Serangkai

$
0
0

Tidak banyak yang mengenal Gua Tujuh Serangkai. Nama Gua Tujuh Serangkai  berawal dari kisah penemuan gua tersebut yang berangkai tujuh dan setiap gua memiliki ciri khas tertentu. Gua-gua tersebut memiliki keunikan sendiri , ada gua yang memiliki gletser dan juga memiliki sungai kecil.




Gua Tujuh Serangkai terletak di  Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu. Untuk menelusuri atau mencari gua ini sebenarnya tidaklah sulit, namun karena tidak adanya rambu ataupun petunjuk arah sehingga Gua Tujuh Serangkai ini menjadi kurang dikenal dan populer bagi Traveller. Selain itu akses jalan menuju gua ini cukup sulit,kita mesti melewati perkebunan Karet dan kelapa sawit milik masyarakat, jalanan berbukit dan sungai menjadi tantangan tersendiri untuk mengunjungi gua ini.




Spot paling mudah untuk menjumpai Gua ini adalah Jalan Gua Tujuh Serangkai, Jalan Gua Tujuh Serangkai ini berada persis sebelum Lapangan Bola Desa Kabun dan disekitar Jalan Gua Tujuh Serangkai kita dapat menjumpai SMAN 1 Kabun. Dari persimpangan Jalan Gua Tujuh Serangkai lebih kurang sekitar 4km kedalam dan tepat dipinggir jalan kita akan menjumpai Tumpukan Pembuangan Sampah, persis didepan tumpukan sampah tersebut ada jalan kecil yang hanya dapat dilalui oleh satu mobil saja. Hamparan kebun kelapa sawit menghiasi perjalanan kami dan tibalah kami di sebuah gubuk dan kami memarkirkan kendaraan persis didepan gubuk tersebut. Marsidik sang pemilik gubuk menghampiri kami dan ia bersedia mengantarkan kami kegua.





Marsidik bercerita banyak mengenai gua kami, cerita yang ia dapat dari mulut kemulut. Jalanan yang mendaki dan berbukit serta melewati sungai membuat kami terasa capek. Marsidik heran ini Gua apakah objek wisata atau tidak. Kalau Objek Wisata,seharusnya akses jalan diperbaiki dan Kalau Wisata terus siapa yang mau datang ke gua ini, karena gua ini begitu ekstrem.





Setelah lebih kurang 30menit kami berjalan kaki akhirnya sampailah dimulut gua yang pertama, kemudian kami masuk kegua tersebut dan kesan pertama ketika didalam gua tersebut adalah angker didalam gua kami menjumpai Ribuan kelelelawar. Bau gua begitu menyengat, ya maklum saja gua ini dipenuhi kotoran kelelelawar. Dan digua kami juga menjumpai Landak, terlihat dibawah gua banyak duri landak. Kami melanjutkan perjalanan ke gua-gua lain. Di gua lain kami menjumpai gletser dan anal sungai. Kami tidak sanggup untuk masuk terlalu dalam ke gua, karena keterbatasan oksigen dan bau yang menyengat digua.






Menurut Pak Marsidik gua ini dulunya merupakan tempat pelarian pejuang Indonesia dari kejamnya Penjajah Jepang, dan dulu digua ini banyak ditemukan meja,kursi serta peralatan lainnya. Menurut legenda gua ini merupakan tempat pelarian tujuh orang putri dari kerajaan Sriwijaya. Dan cerita yang berkembang di masyarakat di gua ini dijumpai ular besar, ular merah panjang, biawak putih, kelelawar bertelinga besar, dan makhluk-makhluk itu merupakan jelmaan dari tujuh orang putri itu. Tetapi sampai saat ini, itu hanya legenda.



Sebenarnya kami ingin menelusuri gua lebih dalam lagi namun kondisi gua yang gelap dan bau yang begitu menyengat serta faktor keamanan,niat ini kami batalkan. Bagi anda yang ingin trekking mungkin dapat mencoba menelusuri Gua Tujuh Serangkai ini.





Menelusuri Jejak Kereta Api di Riau

$
0
0
Sebelum Perang Dunia II pemerintah kolonial Belanda telah membuat rencana pembangunan jaringan jalan rel kereta api yang menghubungkan pantai timur dan pantai barat Sumatera, yang akhirnya akan meliputi seluruh pulau Sumatera. Jalur Muaro ke Pekanbaru adalah bagian dari rencana itu. Tapi hambatan yang dihadapi begitu berat, banyak terowongan, hutan-hutan dan sungai serta harus banyak membangun jembatan. Karena belum dianggap layak, rencana itu tersimpan saja di arsip Nederlands-Indische Staatsspoorwegen (Perusahaan Negara Kereta Api Hindia Belanda).

Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942 , Jepang mengetahui rencana Kolonial Belanda. Penguasa militer Jepang melihatnya sebagai jalan keluar persoalan yang mereka hadapi. Pembangunan jalan rel yang menghubungkan Sumatera Barat dan pantai timur Sumatera akan membuat jalur transportasi yang menghindari Padang dan Samudera India yang dijaga ketat kapal perang Sekutu. Jalan kereta api baru itu akan memperluas jaringan Staatsspoorwegen te Sumatra’s Weskust (SSS) sepanjang 215km ke pelabuhan Pekanbaru. Dari sana, melalui Sungai Siak akan mudah mencapai Selat Melaka.


Pekerjaan dimulai September 1943. Para Romusha membangun fasilitas perkeretaapian dan badan jalan rel di Pekanbaru. Mei 1944 para tawanan perang mulai berdatangan. Tapi sebagian romusha dan tawanan perang tidak pernah sampai ke Pekanbaru. Banyak yang terbunuh ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam terkena torpedo Sekutu. Kapal yang mereka tumpang bernama Kapal Maru Junyo dan Waerwijk Van. Sebagian besar romusha pekerja rel ini  meninggal karena kurang makan, penyakit dan perlakuan buruk. Akhirnya jalan rel ini selesai pada 15 Agustus 1945, bersamaan dengan penyerahan Jepang pada Sekutu. Jalan kereta api ini tidak pernah digunakan untuk tujuannya semula, membawa batubara dari Sawah Lunto, Sumatera barat, ke Pekanbaru. Kereta api yang melalui jalan rel ini hanya kereta api pengangkut tawanan perang yang telah dibebaskan. Tidak lama setelah itu jalan rel ini ditinggalkan begitu saja. Para romusha dan tawanan perang yang mengorbankan nyawa untuk pembangunan jalan rel ini mati sia-sia. 


                      

Di Pekanbaru disekitar Marpoyan dapat kita jumpai Monumen Lokomotif  dan Tugu Pahlawan Kerdja tugu dan monumen ini sangat bersejarah dan sudah sangat tua, tugu dan monumen ini diresmikan  pada tanggal 17 Agustus 1958. Monumen Lokomotif menandakan bahwa dulunya pernah ada Kereta Api di Kota Pekanbaru dan didinding monumen Lokomotif terdapat gambar kekerasan tentara jepang terhadap romusha.

"Wahai kusuma bangsa, Anda diboyong Jepang penguasa, Bekerja, bekerja, bekerja, nasibmu dihina papa, jasamu tak kulit terurai tulang, di sini anda rehat bersama, tanpa tahu keluarga, tak ada nama dan upacara, namun jasamu dikenang bangsa, andalah pahlawan kerja, ya Allah keharibaanMu kami persembahkan mereka, ampunilah, rahmatilah mereka "




                     

Demikian sebuah sajak yang terpahat dibatu yang kemudian dikenal dengan Nama Tugu Pahlawan Kerja. Disekitar tugu tersebut terdapat beberapa makam romusha atau pekerja yang membangun jalur kereta api pekanbaru - muaro sijunjung dan juga terdapat sebuah lokomotif hitam bernomor C 3322 yang menjadi saksi bisu bahwa memang pernah ada kereta api di Riau, selain itu di sekitar lokomotif terdapat relief kekejaman jepang terhadap para pekerja paksa (romusha) dan juga relief peta rel kereta api Pekanbaru-Muaro Suijunjung.


Berbekal sebuh peta yang direlief disekitar Monumen Lokomotif tersebut, kami bersama Tim Ekspedisi Bertuah TV bertekad untuk menelusuri sisa Rel Kereta Api maupun Lokomotif Pekanbaru -Muaro Sijunjung.  Di Desa Lipat Kain Selatan Kecamatan Kampar Kiri kami menjumpai sebuah Lokomotif Tua di Perkebunan Karet milik warga. Lokomotif ini berada di sekitar jalan akses masuk menuju  PT. Ganda.

                     


Lokomotif ini berada di Kebun Karet milik Hamzah warga Lipat Kain.
Lokomotif ini menjadi bukti kereta api pernah ada di Riau, kondisinya cukup memprihatinkan, beberapa bagian dari lokomotif tersebut telah lenyap,  lokomotif telah berkarat ditutupi lumut. Hendaknya lokomotif ini diselamatkan sebagai warisan sejarah, bukan tidak mungkin nantinya lokomotif ini akan dipotong sebagai besi.Dari Lipatkain Selatan perjalanan kami lanjutkan menuju Kabupaten Kuantan Singingi, rencana awal akan melakukan pencarian dan penelusuran Kereta Api ke Desa Koto Baru, Desa Petai, namun waktu dan juga tanpa persiapan yang cukup menjadi penghalang kami untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami sepakat untuk melanjutkan ekspedisi ke Desa terdekat dan syukur-syukur bisa menemukan bukti peninggalan Kereta Api.

Tibalah kami di Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi. Di desa ini kami berusaha mencari tahu siapa orang tertua maupun yang dituakan di Desa ini, hingga akhirnya kami berhasil menemui Bapak Abdul Munif. Menurut pak Abdul Munif dulunya di Lokasi Mesjid Raya Koto Baru sekarang adalah stasiun besar Kereta Api, namun sayang peninggalannya sama sekali tidak dijumpai, menurut Pak Munif di Tahun 70an Pemerintah Provinsi Riau memberikan instruksi agar rel kereta api dicopot, dan saat itu warga sekitar bahu membahu untuk mencopot rel tersebut, dan Pak Munif tidak mnegetahui rel itu akan dibawa kemana.

Sayangnya kami tidak bisa terlalu lama mengobrol dengan Pak  Munif, karena beliau akan ke mesjid untuk melaksanakan ibadah shalat dan beliau menjelaskan kekami mungkin saja peninggalan kereta api tersebut masih ada di sekitar hutan di Lubuk Ambacang dan beliau mengarahkan agar kami melakukan pencarian kesana.

Kemudian kami berkeliling mengitari Mesjid Raya Koto Baru yang dulunya menurut Pak Munif merupakan Stasiun Besar Kereta Api. Kemudian kami bertanya-tanya ke warga disekitar mesjid dan mereka serempak membenarkan apa yang dikatakan pak munif dan menurut mereka sisa rel kereta api masih ada di Desa Koto Baru dan bantalan rel tersebut digunakan sebagai jembatan penyeberangan. Akhirnya pencarian kami ke Desa Koto Baru terbayar dengan ditemukannya sebuah jembatan kecil yang dibuat dari Bantalan Rel Kereta Api.

                                      

                           



Aksi Menolak Kabut Asap di Riau

$
0
0
Masyarakat Riau memiliki kerinduan yang luar biasa dengan hujan dan langit biru, itulah kondisi yang terjadi di Bulan Februari 2014 hingga Maret 2014. Kabut asap dan kemarau yang ekstrem menyelimuti seluruh wilayah Riau, sehingga warga Riau sangat merindukan langit biru yang jernih dengan awan putih dan sinar mentari yang indah. Alih-alih melihat langit biru, apa yang mereka lihat sehari-hari di luar rumah saat ini hanyalah kabut asap tebal yang bahkan untuk bernafas saja cukup susah dan mentaripun enggan untuk tersenyum dipagi hari,matahari berubah warna menjadi oren ataupun sama sekali tidak terlihat begitupula dengan rembulan malam yang enggan menampakkan dirinya.

Jalan Hang Tuah Pekanbaru yang diselimuti Kabut Asap (photo tanggal 14 Maret 2014)
Bencana Kabut asap diriau adalah bencana tahunan yang terus terjadi, lebih kurang selama 17tahun bencana ini selalu ada, semenjak tahun 1997 hingga 2014 kabut asap terlalu terjadi, bencana ini disebabkan musim kemarau dan juga pola ataupun cara pihak tertentu yang sengaja membakar hutan ataupun lahan, dengan cara membakar mereka akan menghemat waktu dan biaya.

Eks Lahan terbakar di Pasar Baru Pangkalan Kerinci
Akibat kabut asap ini, masyarakat Riau cukup banyak dirugikan, terutama para pelaku ekonomi. Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmansah , jika bencana asap di Riau tidak segera reda, maka bencana asap yang sudah merembet ke daerah-daerah di sekitar Riau, selain akan menggerus ekonomi Riau dan nasional, juga akan semakin menyengsarakan masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi. Namun, beruntung bencana asap tersebut kini sudah mulai reda. Secara ekonomis, bencana asap Riau memiliki dampak yang dapat menggerus ekonomi masyarakat Riau dan nasional, mulai dari terhambatnya transportasi dan penerbangan, perdagangan, ritel, perkebunan, investasi, UMKM, dan lain sebagainya.

" Produktivitas ekonomi akan terganggu akibat terganggunya mobilitas barang, jasa dan orang akibat kendala transportasi, baik darat maupun udara. Ada tiga bandara, yaitu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pinang Kampai Dumai dan Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat yang tidak dapat beroperasi akibat tertutup kabut asap pekat, sehingga seluruh maskapai penerbangan menuju ke Riau dihentikan Sementara di sektor UMKM, aktivitas ekonomi pelaku usaha kecil, seperti di pasar dan toko-toko, semakin sepi dari transaksi akibat konsumen atau masyarakat tidak dapat mengakses akibat asap yang semakin membahayakan. "Lalu lintas barang dan jasa, khususnya kebutuhan sehari-hari masyarakat juga terhambat dan berpotensi melumpuhkan sektor konsumsi dan distribusi. Polusi kabut asap, sambungnya, juga telah menganggu kegiatan operasi industri hulu migas, dan mengakibatkan hilangnya potensi produksi sebesar 12 ribu barel per hari. Selain itu, kabut asap juga memengaruhi kegiatan operasi pada wilayah kerja Malacca Strait yang dioperasikan oleh EMP Malacca Strait dengan kehilangan potensi produksi sebesar sekitar 7 ribu barel per hari (BOPD kumulatif) "



Indek StandarPencemar Udara (ISPU), source :@InfoRiau
Bila mengacu pada standar kesehatan internasional, harusnya seluruh warga Riau memang diungsikan. Dengan index asap beracun terparah adalah 300, Riau bahkan sudah menyentuh angka 1.200 yang berarti pemda setempat dan pemerintah pusat harus melakukan tindakan tegas dan secepatnya. Imbas dari kebaran  hutan itu adalah udara mengandung CO2 dan partikel metan yang membuat tingkat oksigen menurun drastis dari batas normal 20,93%.

Jika demikian maka berarti apa yang dihirup oleh warga Riau adalah bukan oksigen lagi namun juga zat beracun. Untuk menanggulanginya pun tak bisa memakai masker tipis biasa namun harus memakai masker ber-standar HEPA, namun apa daya persdian masker di Riau juga tidak banyak, Masker yang disarankan jenis N95 pun menjadi langka, karena sebagian warga Riau mencari masker tersebut, dan harga masker jenis N95 pun menjadi mahal karena dimanfaatkan oleh oknum spekulan, Masker tersebut rata-rata dijual per pcs dengan harga Rp45.000.  ISPU pada Level Berbahaya seluruh sekolah di Kota Pekanbaru dan beberapa Kabupaten dan Kota lain di Riau diliburkan, begitu juga dengan beberapa universitas di Ibukota Provinsi Riau juga diliburkan.




Melihat kondisi diatas sekelompok "manusia kreatif" yang menolak dan tidak terima dengan keadaan tersebut membuat suatu Class Action dengan nama MELAWAN ASAP, Aksi Melawan asap dilakukan saat Car Free Day,disana berbagai orasi menolak asap dilakukan, dan juga aksi kreatif lainnya seperti pembacaan puisi, musik, aksi karikatur dari SIKARI (Sindikat Kartunis Riau) selain itu Melawan Asap juga melakukan aksi damai malalui SUPERSEMAR (Surat Perintah Sepuluh Maret) yaitu melakukan aksi  damai pada tanggal 10 Maret 2014.


Respon SBY terhadap Kabut Asap di Riau

Tidak hanya itu saja berbagai perlawanan terhadap asap terus dilakukan oleh masyarakat Riau, bahkan dilinimassa sosial media dimanfaatkan agar masalah asap ini dapat diatasi. Akun Twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Akun Instagram Ibu Negara Ani Yudhoyono dibully dengan harapan kabut asap di Riau dapat diatasi. Melalui Akun Instagramnya ibu Ani merespon kabut asap Riau :

 "Sebetulnya pemerintah pusat maupun daerah, BNPB, TNI, dan Polri terus bekerja mengatasi asap di Riau. Memang ada faktor cuaca ekstrim sehingga lahan mudah terbakar, namun ada juga kesalahan manusiaa, karena sebagian saudara2 kita melakukan pembakaran, sehingga terjadi bencana asap ini. Pemadaman terus dilakukan dengan menggunakan pesawat sendiri maupun menyewa dari Rusia. Ada yang sudah ditangkap dan akan diadili. Pak SBY minta agar pengadilan segera dipercepat, yang salah segera mendapatkan sanksi hukum yang setimpal. Perbuatannya telah merugikan bahkan mengancam nyawa manusia. Ayolah masyarakat Riau ikut menyadarkan mereka itu, atau laporkan kepada kepolisian bila ada yang membakar hutan lagi. Tahun lalu, asap terjadi di Riau, sekarang terjadi di Riau lagi. Sungguh diperlukan tanggungjawab, kesadaran dan kerjakeras dari semua pihak. Terutama para pejabat yang bertugas di Riau."



Salah Satu akun Instagram yang melakukan Bully ke Ibu Negara

Tidak hanya dengan aksi damai dijalan, aksi di sosial media, aksi melawan asap juga dilakukan warga Riau dengan membagikan masker gratis.  Berbagai lintas komunitas dan organisasi di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu melakukan aksi peduli dengan memberikan secara percuma masker di salah satu ruas jalan Pekanbaru, dan aksi ini merupakan salah satu aksi dari sekian banyak aksi berbagi masker gratis, tujuannya cuma satu yaitu Asap dapat dilawan dan Kabut asap tidak terjadi lagi di Riau. Dan semoga apa yang telah dilakukan dengan MELAWAN ASAP membuahkan hasil dan tidak akan terjadi lagi Kabut Asap dan Kebakaran Hutan/Lahan di Riau dan Tahun ini kiranya menjadi tahun terakhir peristiwa Kabut asap di Riau, cukup sudah 17tahun penderitaan masyarakat Riau.

Kesah Asap : Lawan Asap dengan Pameran

$
0
0
Ihsan seorang remaja tanggung Mahasiswa UIN sedang asyik melihat satu persatu photo, karikatur dan blog di Atrium Rokan Mall SKA Pekanbaru. Sembari menenteng kamera DSLR miliknya,Ihsan sangat antusias menjelaskan photo-photo tersebut kepada pengunjung lain. Ternyata Ihsan merupakan salah satu team dari Kesah Asap yang menaja Pameran Photo, Karikatur dan Blog. Acara ini berlagsung dari tanggal 4 hingga 12 April 2014. Dan Opening Ceremonynya dilakukan pada tanggal 5 April.  Acara ini adalah bentuk protes dengan cara yang kreatif dari masyarakat Riau yang sudah bosan  dengan penderitaan asap selama 17 tahun terakhir.

Kesah Asap Pameran Foto, Karikatur dan Blog ini bertajuk I Love The Blue , mungkin I Love The Blue bermakna kami rindu atau cinta dengan Langit Biru, maklum selama beberapa bulan terakhir langit Pekanbaru dan Kabupaten/kota lainnya di Riau dipenuhi Kabut asap , sehingga warga Riau sangat merindukan langit biru yang jernih dengan awan putih dan sinar mentari yang indah. Alih-alih melihat langit biru, apa yang mereka lihat sehari-hari di luar rumah saat ini hanyalah kabut asap tebal yang bahkan untuk bernafas saja cukup susah dan mentaripun enggan untuk tersenyum dipagi hari,matahari berubah warna menjadi oren ataupun sama sekali tidak terlihat begitupula dengan rembulan malam yang enggan menampakkan dirinya.
Photo Kiriman dari Masyarakat
source : http://www.kicauanvina.com/2014/04/event-i-love-blue-kesah-asap-edisi-riau.html
Bencana Kabut asap diriau adalah bencana tahunan yang terus terjadi, lebih kurang selama 17tahun bencana ini selalu ada, semenjak tahun 1997 hingga 2014 kabut asap terlalu terjadi, bencana ini disebabkan musim kemarau dan juga pola ataupun cara pihak tertentu yang sengaja membakar hutan ataupun lahan, dengan cara membakar mereka akan menghemat waktu dan biaya.

Melihat kenyataan tersebut, beberapa anak muda kreatif yang dipelopori Oleh Enje, Mas Shodik Purnomo dkk tergerak untuk melakukan aksi protes melalui Pamran Photo, Karikatur dan Tulisan (blog). Hingga akhirnya lahir KESAH ASAP. Kesah Asap merupakan bentuk keprihatinan masyarakat Riau untuk berbuat sesuatu terhadap bencana asap yang selalu terjadi setiap tahun dibumi Lancang Kuning. Pameran Kesah Asap ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian semua pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 
Salah Satu Karikatur dari SIKARI
source : http://www.kicauanvina.com/2014/04/event-i-love-blue-kesah-asap-edisi-riau.html

Berdasarkan pantauan kami dilokasi pameran, photo yang ditampilkan merupakan photo kiriman dari masyarakat  Riau dari berbagai daerah yang terkena bencana asap,bahkan juga ada salah satu photo kiriman dari Warga Jepang dan juga beberapa Photo dari Satgas Karhutla Riau. Pameran Kesah Asap ini melibatkan sejumlah anak muda kreatif dari Komunitas SIKARI yang memberikan kaikatur terbaik mereka mengenai asap Riau dn juga tulisan-tulisan dari Komunitas Blogger Bertuah Pekanbaru, tidak hanya pameran, kesah asap ini juga menampilkan Talkshow, performance musik, dan juga penampilan menarik dari Stand Up Comedy Pekanbaru.

                                          Tulisan dari Anggota Blogger Bertuah Pekanbaru                                                                               
Melalui Akun Facebooknya Shodik Purnomo salah satu penggiat Kesah Asap mengatakan "kami hanya ingin Pameran ini 1x saja, dan ini yg terakhir" dan Semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir kalinya dan tahun depan sudah tidak ada lagi asap dan tidak ada lagi Pameran Kesah Asap Riau. 

Margenie Winarti Miss Grand International Indonesia 2014 Asal Riau

$
0
0

Margenie Winarti menjadi Wakil Indonesia di Ajang Miss Grand International 2014, di Thailand. Margenie Winarti yang biasa disapa MG merupakan dara cantik asal provinsi Riau. 





Profil Singkat Margenie Winarti Miss Grand International 2014 perwakilan Indonesia asal Riau

Nama: Margenie Winarti
Tempat Tanggal Lahir : Pekanbaru 19 Maret 1992
Orang Tua: Soenarijo dan SH Erna Willianti,SH
Anak Pertama dari 3 Bersaudara
Hobby: Traveling, Badminton, Golf, Renang
Makanan Favorite: Sate Padang, Ayam Bakar
Minuman Favorite: Jus Sirsak, Jus Mangga
Lulusan: UCSI University, Kuala Lumpur, Malaysia (cum laude) BA(Hons) in Marketing

Prestasi:
- Miss Grand International Indonesia 2014
- Miss Earth Indonesia Air 2014
- Runner up 2 Puteri Indonesia 2014
- Miss Sophie Paris Bc Rina (Riau) 2014
- Wakil Indonesia di Ajang Miss Chinese Cosmos Southeast Asia 2014
- Miss Soleil Malaysia 2012
- Murid Beasiswa di UCSI University 2011-2014

Prestasi Olahraga & Ekstrakulikuler:
- Kapten tim Dodgeball Wanita UCSI University 2011-2013
- Juara 2 Kompetisi Dodgeball Asia Tenggara Campuran 2013
- Juara 2 Kompetisi Dodgeball Nottingham Open
- Juara 1 Dodgeball Champions League 2011
- Juara 1 Badminton antar Murid Indonesia di Malaysia (Ganda Campuran) 2011
- Juara 2 Badminton antar Murid Indonesia di Malaysia (single) 2011 





Margenie Winarti minta dukungan penuh

Lebih kurang selama sebulan Margenie Winarti akan dikarantina di Thailand, dan MG sangat berharap dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mengharumkan Indonesia. Dukungan untuk Margenie Winarti dapat diberikan melalui :
Fb: http://www.facebook.com/missgrandinternationalindonesia2014
Twitter: @missgrandindo
Instagram: @missgrandindonesia

Dukungan untuk Miss Favorite akan dimulai tanggal 1 Sept 2014 hingga pukul 18.00 tanggal 7 Oktober 2014  dengan cara klik Like di untuk Miss Grand International Indonesia pada alamat : 

http://www.missgrandinternational.com/?page=vote_detail&cont=148

Untuk memberikan pilihan (vote) kepada MG hanya dapat dilakukan bagi pengguna akun facebook dan vote hanya dapat dilakukan sekali saja, setelah melakukan pilihan (vote) dengan mengklik : http://www.missgrandinternational.com/?page=vote_detail&cont=148

kemudian tekan panel (tombol) like, kemudian share ke akun facebook anda dan anda dapat memberikan komentar.






Ekowisata Taman Nasional Tesso Nilo

$
0
0
Berbekal Surat Izin Masuk Konservasi (SIMAKSI) dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo, akhirnya kami diizinkan untuk memasuki Taman Nasional Tesso Nilo. Dengan biaya yang cukup murah Rp.1.000/orang kita sudah mendapatkan Surat Sakti (SIMAKSI) untuk memasuki Taman Nasional Tesso Nilo. SIMAKSI ini dapat diurus di Balai Taman Nasional Tesso Nilo Jl. Raya Langgam KM 4 Pangkalan Kerinci. Di sela pengurusan SIMAKSI di Balai Taman Nasional Tesso Nilo, kami bertemu dengan Pemuda Lokal Desa Lubuk Kembang Bungo yang berada di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo. Sembari mengulurkan tangan ia menyapa kami sambil menyebutkan Marlin, Tengku Marlin nama lengkapnya. Marlinlah menjadi guide kami selama berada di Taman Nasional Tesso Nilo. Marlin merupakan Ketua dari Kelompok Masyarakat Wisata (Kempas) Tesso Nilo.

Jumat sore waktu sudah  menunjukkan pukul 17.00WIB. Dari Kota Pangkalan Kerinci ibukota Kabupaten Pelalawan kami BERTUAH TV melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Ukui, dengan menempuh perjalanan darat selama 60menit,tibalah kami di Simpang Pulai Ukui. Dari Simpang pulai kami melanjutkan perjalanan ke dalam menuju Tesso Nilo, lebih kurang 35km dan  1jam perjalanan menuju Tesso Nilo, kami melewati Perkebunan Kelapa Sawit dan  Perkampungan Transmigrasi  SP (Satuan Pemukiman) IV, SP III, SP II, dan SP I serta Desa Air Hitam, dan Lubuk Kembang Bunga. SP merupakan Perkampungan Transmigrasi yang sebagian besar dihuni oleh Transmigran asal Jawa sedangkan Desa Air Hitam dan dan Desa Lubuk Kembang Bunga merupakan perkampungan melayu atau penduduk lokal.
                        


Tepat pukul 20.00 tibalah kami di Taman Nasional Tesso Nilo, Tengku Marlin dan
Gapura Selamat Datang Di Flying Squad menyambut kami. Keramahan Mahout (Pawang Gajah) dan Petugas WWF menyambut kami dan mereka mengantar kami untuk beristirahat home stay. Di Taman nasional Tesso Nilo tersedia beberapa Home Stay dengan tarif  dengan satu rumah  Rp.350.000/malam atau sewa kamar (dua orang) Rp.150.000/malam. Rudi salah satu mahout di Tesso Nilo mempersilahkan kami istirahat, karena esok harinya kami akan mengelilingi Hutan Tesso Nilo bersama Flying Squad.



Salah satu upaya penyelesaian konflik adalah mengembangkan Elephant Flying Squad (tim mitigasi dengan 4 ekor gajah untuk sebagai sarana mitigasi konflik gajah liar dengan manusia) atau disebut Pasukan Gajah Reaksi Cepat. Flying Squad ini bentuk pada tahun 2004, kerja sama WWF Riau dengan BKSDA Riau. Elephant Flying Squad mengembangkan teknik patroli, pengusiran dan penggiringan gajah liar melalui gajah flying squad. Salah satu kegiatan penting dari Flying Squad ini juga digunakan sarana ekowisata yaitu dalam Patroli Gajah dan simulasi mitigasi konflik dengan gajah. Wisatawan dibawa ke trek-trek patroli gajah dan trek dibuat sangat alami dan khas hutan hujan tropis Sumatera.

                     

Menurut Marlin, selain berkeliling hutan dengan Flying Suad kita juga bisa memandikan gajah serta memberi gajah makan. Dan tentuya juga dengan paket ekowisata lainnya, seperti berikut : 
Wisata Pengamatan Tumbuhan dan Satwa
Pemantauan kehidupan liar (tumbuhan dan satwa) menjadi hal penting dan menarik di Tesso Nilo. Beberapa trek ekowisata difokuskan dalam pemantauan hidupan liar ini termasuk menggunakan pompong (boat kecil) melewati sungai. Pengamatan burung (Birding) dapat dilakukan di trek Lubuk Balai, Trek Sawan dan Kuala Napu. Primata seperti siamang, wau wau dan kera ekor panjang banyak dijumpai di sungai Nilo dan Lubuk Balai. Di lokasi trek, kita dapat menjumpai jejak-jejak beruang, gajah, tapir dan harimau sumatera. Satu kegiatan ekowisata Tesso Nilo yang sanhgat menarik dan menantang adalah orbservasi Harimau dengan menggunakan jebakan kamera atau Camera Trap. Tujuannya adalah mendapatkan gambar Harimau Sumatera dan satwa lainnya yang tertangkap kamera setelah kamera terpasang.

Wisata Pompong (perahu) Tour
Aktivitas menggunakan pompong atau perahu kecil dengan mesin tempel menyusuri sungai Nilo. Kegiatan ini menarik karena pengunjung dapat menikmati perahu kecil masyarakat dan melihat kiri-kanan sungai yang banyak menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi; burung, primata atau mamalia dan jika beruntung akan melihat berbagai jenis reptil yaitu biawak sungai sampai buaya air tawar atau senyulong. Penelusuran dengan pompong, kita juga dapat melihat berbagai jenis pohon sialang (pohon madu hutan) dan berkunjung ke pohon tersebut, kemudian menyusuri kembali menuju lokasi tujuan. Perjalanan dengan pompong dapat ditempuh satu jam, untuk adventurir bisa sampai ke wilayah Sawan dengan 2 – 4 jam perjalanan.

Wisata Bersepeda
Ada satu trek untuk bersepeda di Tesso Nilo yaitu di hutan akasia dan kawasan pemukiman Lubuk Kembang Bunga. Trek ini sangat menarik dan menantang terutama bagi para petualang sepeda. Di dalam lokasi trek sepeda, selain hutan akasia dan pemukiman masyarakat lokal yang menjadi bagian obyek pemandangan, kita juga dapat melihat kebun karet dan jelutung masyarakat. Trek khusus bisa dilakukan di dalam hutan alam, dengan tantangan tersendiri terutama misalnya trek yang dilalui adalah hutan rawa.

Wisata Tradisi dan Pengetahuan Lokal Masyarakat
Madu hutan Tesso Nilo adalah icon kunjungan ekowisata berbasiskan sumber daya alam dan tradisi lokal masyarakat Tesso Nilo. Madu hutan Tesso Nilo terdapat di atas ketinggian pohon Sialang. Pohon Sialang terdiri dari berbagai jenis pohon termasuk keruing, rengas dan kedondong hutan. Dalam satu pohon sialang, sarang lebah hutan Apis dorsata dapat dihitung antara 10 – 50 sarang dengan rata-rata berat satu sarang 15 kg. Ada sekurangnya 3-4 trek lokasi utuk melihat pohon sialang sekaligus melihat cara pemanenan yang dipersiapkan untuk ekowisata. Waktu pemanenan dapat dipilih yaitu siang hari atau malam hari. Pemanenan sialang adalah salah satu tujuan yang sangat menarik, karena wisatawan dapat melihat tarian atau puji-pujian dan cara memanjat tradisional masyarakat madu hutan sekaligus menyaksikan produk madu hutan alami. Selain itu, lokasi yang menarik pula adalah menginap di Kuala Napu untuk melihat tradisi masyarakat sungai melayu yang masih dipertahankan dan tradisi dalam menangkap ikan.  Untuk berwisata dengan semua paket Ekowisata tersebut diatas dapat menghubungi
Tengku Marlin dari  Kelompok Masyarakat Wisata (Kempas) Tesso Nilo di 081371146867.

Festival Kampung Senapelan

$
0
0
Festival Kampung Senapelan merupakan event yang bertujuan mengangkat marwah Melayu, dan event ini ditaja  mahasiswa/i FKIP Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang mengambil mata kuliah Tradisi Melayu & Pembelajaran Budaya Melayu di Universitas Riau dan bersama Riau Heritage. Acara ini bukanlah suatu proyek ataupun bisnis namun murni kreatifitas mahasiswa/i tersebut untuk mengangkat marwah melayu.

Pameran Batik Riau
Berbagai Kuliner Khas Riau

Acara ini berlangsung dari tanggal 20-21 Desember 2014. Akan ada Pameran Photo, Pameran Batik Riau, Wisata kuliner, Syair dan Dongeng, Musikalisasi Puisi, Tarian, Lagu Melayu, serta Permainan Rakyat dan berbagai macam penampilan kesenian, dan berbagai hal yang berhubungan dengan kebudayaan Melayu. Festival ini gratis tanpa dipungut biaya apapun.

Jadwal Festival Kampung Senapelan Hari Pertama
Jadwal Festival Kampung Senapelan Hari Kedua





Ekowisata Bandar Bakau Dumai

$
0
0
Ekowisata Bandar Bakau Dumai atau dikenal juga sebagai Sekolah Alam Bandar Bakau Dumai merupakan kawasan hutan bakau yang berlokasi di Jl. Nelayan Laut Ujung - Kelurahan Pangkalan Sesai - Kecamatan Dumai Barat - Kota Dumai - Propinsi Riau. Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar mencakup Muara atau Kuala Sungai Dumai.

Sungai Dumai merupakan sungai yang membelah kota Dumai menjadi bagian Barat dan Timur. Sungai dumai ini merupakan tempat terjadi legenda atau sejarah Putri Tujuh yang mengandung unsur buah bakau belukap dari kejadian masa lalu yang menjadi jati diri suatu peristiwa budaya di Kota Dumai selama ini.

                                  
Kawasan Hutan Mangrove Sungai Dumai ini dikelola oleh Darwis Mohammad Saleh, seorang masyarakat biasa yang memperjuangkan kawasan ini TETAP HIJAU dengan HUTAN BAKAU yang lestari. Disebut perjuangan ini dikarenakan, dia dan teman-teman lainnya berusaha mempertahankan kawasan tersebut tetap menjadi Hutan Mangrove yang awalnya diperuntukkan bagi Areal Perluasan Pelabuhan PELINDO Dumai. Perjuangan ini berlangsung sejak 1998-1999 hingga saat ini.


                              

Sekolah Alam Bandar Bakau berlokasi di Jl. Nelayan Laut Ujung - Dumai - Riau yang tepatnya berada di Kawasan Bandar Bakau Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai. Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar yang awalnya diperuntukkan bagi perluasan pelabuhan Pelindo Dumai. Darwis dan kawan-kawannya memperjuangkan agar kawasan ini tetap menjadi Hutan Mangrove Dumai dan berusaha menjadikan kawasan ini berstatus Hutan Kota Dumai.
                                                           

Terdapat 24 spesies mangrove di kawasan hutan bandar bakau ini, salah satunya adalah bakau istimewa yang saat ini diperjuangkan untuk dilestarikan kembali oleh Darwis dkk yaitu belukap. Belukap (rhizophora mucronata) merupakan salah satu jenis bakau yang mengalami kepunahan di sungai Dumai. Kepunahan ini akibat ekploitasi bakau sebagai bahan baku arang dulunya, dimana panglong (tempat produksi arang) terdapat di Pangkalan Bunting di muara Sungai Dumai. Kegiatan ini salah satu contoh memperlakukan alam tanpa memikirkan generasi ke depan, tebang tanpa ada aksi penanaman kembali, akibatnya telah terjadi kepunahan jenis bakau ini di sungai Dumai bahkan generasi Dumai saat ini sudah tak mengenalinya lagi.

                      

Kegiatan yang ada di hutan Bandar Bakau ini adalah :
- Bank Mangroove (pusat budidaya pembibitan dan penanaman mangroove)
- Sekolah alam Bandar Bakau
- Pembersihan sungai dan pantai
- Pusat informasi mangroove
- Explorasi potensi wisata Bandar Bakau.

Harapan kita semua untuk hutan bandar bakau ini kepada semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat adalah mari sama-sama kita dukung dan lestarikan hutan ini agar menjadi Hutan Kota Dumai serta melestarikan hutan-hutan lainnya agar Indonesia kita tercinta menjadi tempat yang lebih baik untuk anak cucu kita kelak. 


Riau Menjadi Salah Satu Daerah Pengembangan Wisata Syariah

$
0
0
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggembangkan salah satu produk baru pariwisata yaitu Pariwisata Syariah. Pengembangan Pariwisata Syariah ini akan diterapkan pada empat jenis komponen usaha pariwisata, yaitu: perhotelan, restoran, biro atau jasa perjalanan wisata, dan spa. Selain keempat jenis usaha pariwisata tersebut, sarana penunjang pariwisata lainnya juga akan diikutsertakan.

Pengembangan Pariwisata Syariah Indonesia ini mengacu pada estimasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Muslim ke Indonesia yang tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga dari Eropa. Hingga tahun ini Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf mencatat kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia mencapai 1.270.437 orang per tahun yang mayoritas berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Singapura dan Perancis. Selain itu, Indonesia juga berkaca pada negara-negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan Chinayang sudah terlebih dahulu mengembangkan pariwisata syariah.

Dalam pengembangan pariwisata syariah, Kemenparekraf menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka akan bekerjasama untuk mengembangkan potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tujuan pariwisata syariah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menggunjungi berbagai destinasi maupun atraksi pariwisata yang memiliki nilai-nilai Islami, yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa daerah tersebut diantaranya adalah: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makassar, Yogyakarta dan Lombok.Tujuan lainnya adalah untuk mendorong tumbuh kembang bisnis syariah dalam industri pariwisata.

Pariwisata syariah ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam launchingnya di acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 pada 30 Oktober - 2 November 2013 bertempat di Jakarta Internasional Expo, Jakarta. Dalam acara tersebut berbagai usaha-usaha pariwisata yang memenuhi standar syariah akan ikut dipamerkan pada pengunjung.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis pemeluk Islam terbesar di dunia sehingga tidak heran memiliki begitu banyak destinasi dan atraksi wisata dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai Islami contohnya seperti masjid, pesantren atau makam bersejarah. Karena alasan inilah yang membuat Indonesia mampu mengembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah juga sebenarnya tidak hanya mencakup destinasi dan atraksi pariwisata dengan nilai-nilai Islami semata, lebih dari itu, pariwisata syariah memiliki ruang lingkup yang sangat luas. (indonesia.travel)

Permainan Rakyat Riau

$
0
0
Permainan Rakyat merupakan bagian kebudayaan sebagai hasil budi daya manusia. Permainan dalam suatu masyarakat berawal dari rasa ketidakpuasan mereka terhadap kondisi kehidupan monoton. Manusia senantiasa menambahkan selingan sebagai hiburan yang dapat menimbulkan kegairahan hidupnya. Kini permainan rakyat sudah menghilang dimakan perubahan waktu, permainan rakyat  sudah jarang dimainkan oleh orang-orang zaman sekarang karena terdesak oleh jenis-jenis permainan modern. Hal ini menyebabkan nilai-nilai kultur dari permainan yang dikenal sebelumnya sudah berangsur hilang, walaupun masih dimainkan namun terbatas dilingkungan tertentu saja. Sebagai warisan budaya yang bernilai luhur dan tinggi dikhawatirkan akan punah sama sekali.

Tumbuh dan berkembangnya suatu permainan tidak lepas dari lingkungannta dalam arti luas (alam, sosial dan budaya). Lingkungan Alam, Sosial dan Budaya yang berbeda pada gilirannya akan membuahkan permainan yang berbeda. Masyarakat yang tinggal di pesisir akan mengembangkan  permainan yang berorientasi pada kelautan. masyarakat yang tinggal didaerah pedalaman akan menumbukembangkan permainan yng berorientasi pada alam.

Di Riau, kini permainan Rakyat Tradisional sudah sulit dijumpai terutama di Kota Pekanbaru, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, keterbatasan areal tempat permainan, pola pikir dan didikan orang tua. Untuk bermain bola saja saat ini kita sudah sangat sulit menemukan lapangan, dan kini beralih ke sepakbola dalam ruangan (futsall).

Permainan tradisional dalam kehidupan masyarakat mempunyai kebiasaan untuk memanfaatkn waktu senggangnya dengan permainan yang berfungsi sebagai hiuran dan mengandung ketngkasan baik ketangkasan jasmani maupun kecerdasan otak dalam mengatur strategi. Permainan rakyat umumnya bersifat kooperatif, rekreatif dan edukatif.
  • Permainan yang bersifat kooperatif adalah permainan yang dilakukan dalam bentuk regu dan melakukan kerjasama dalam permainnan, seperti : pacu jalur, serbu benteng, ckbur, sepak takraw
  • Permainan yang bersifat rekreatif adalah permainan yang menghibur dan menyenangkan hati bagi pemain dan penontonnya seperti permainan congkak, simbang, patok lele, ligu dan buah bengkek
  • Permainan yang bersifat Edukatif adalah permainan yang mendidik menciptakan kedisiplinan dan tidak boleh melanggar aturan yang telah disepakati bersama, sperti permainan papan rimau, bakiak, setatak dll.
Berikut adalah permainan rakyat tradisional yang pernah dimainkan oleh anak-anak di Riau.


ADU BUAH PARA (Buah Karet)

Pohon Karet sangat banyak terdapat didaerah Riau, anak buah karet berjatuhan dan diambil oleh anak-anak dan dimainkan dan dipertandingkan. Cara memainkannya cukup mudah diawali dengan undian (sud)  dan siapa yang menang dia yang jalan terlebih dahulu dan yang kalah harus merelakan biji karet jagoannya ditaruh dibawah biji karet yang menang sud tadi. lalu biji karet yang disusun dua tingkat ditumbuk dengan ujung tangan bagian bawah,jika belum ada yang pecah  maka bergantian menumbuk biji karet sampai salah satu biji karet ada yang pecah dan biji karet yang tidak pecah menjadi pemenang.Dijumpai di seluruh Kabuoaten dan Kota di Riau.



BAKIAK / TEROMPA PANJANG

Terompa Panjang atau Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang yang terbuat dari kayu dan tali terompanya dari karet ban yang berderet dari 3 sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang. Permainan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta menati pemimpin untuk melangkah sehingga selamat mencapai tujuan, permainan ini dijumpai di seluruh wilayah Riau.



CONGKAK

                                         

Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh wilayah Riau.



ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU

Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau dipakukan kayu  yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh wilayah Riau.



GASING
Gasing dibuat dari kayu , kayu tersebut dikikis hingga membentuk pipih , tali gasing dibuat dari kulit kayu.. Tali Gasing umumnya memiliki panjang 1meter. Gasing dimainkan dengan 2 cara, cara pertama disebut Gasing Pangkah , yaitu dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk gasing lawan, sedangkan Gasing Uri dipertandingkan dengan menguji ketahanan gasing berputar. Di Riau gasing dapat dijumpai di semua kabupaten dan kota, terutama di tempat yang memiliki banyak hutan/kayu.


LAYANG-LAYANG

Layang layang dibuat dari bilah bambu sebagai rangka, kemudian rangka diikat menggunakan tali atau benang kemudian rangka layang dibungkus dengan kertas atau parasut dan parasut atau kertas tadi dilukis agar kelihatan indah. Layang ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Provinsi Riau.



LIGU

Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul  dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan  hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin (bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya, pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.



MEJA PARI
Meja Pari terbuat dari kayu berbentuk Bujur Sangkar atau mempunyai empat kaki. meja Pari ini mempunyai 96 kotak berlubang dibagian permukaannya. Dimainan dengan cara melempar dadu pada bagian tengah meja yang keluar pada mata dadu akan menunjukkan berapa anak pari yang dapat dimakan dengan cara menyilang. Permainan Meja Pari ini dijumpai di daerah Pesisir Riau dan Kepulauan Riau.


STATAK

Bahannya terbuat dari Batu yang pipih dan juga bisa pecahan piring atau kaca yang kemudian disebuat dengan ucak, kemudian diatas tanah dibuat garis yang dibentuk sesuai permainan, umumnya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Permainan Statak ini hampir dijumpai di seluruh daerah di Riau.



TARIK TAMBANG
 
                                             

Permainan Tarik Tambang  dimainkan  oleh dua regu, dua regu bertanding dari sisi berlawanan dan semua anggota dri dua regu memegang erat sebuah tambang (tali), ditengah-tengah terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berusaha menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu lawan dapat melewati garis pembatas, regu yang tertarik dan melewati garis pembatas dinyatakan kalah.bTaktik permainan terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tunpuan kaki ditanah, pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar ditempatkan diujung tali untuk menahan ujung tali saat bertahan atau menghentak pada saat penarikan, kini permainan tarik tambang hanya dijumpai pada saat hari perayaan kemerdekaan RI. 

Masih banyak permainan Tradisional lainnya didaerah Riau yang kini keberadaannya semakin hilang seperti : Serbu Benteng, Pacu Goni, Cakbur, Batuh Tujuh, Tonggak Dingin, SUruk Cenggong, Meriam, Membuat Mercun dari Busi Bekas dan dimainkan denga cara melempar ke aspal, Pistol-pistolan dari Kayu, Tempurung kelapa, Pelantak, Tali Merdeka, Patok lele dll. (Narasi; Pameran Khusus Permainan Rakyat tradisional)
                                               

Hasil Lengkap Etape I Tour de Siak 2013

$
0
0

Tour de Siak 2013 pada hari Jumat 13 September 2013, telah menyelesaikan etape I. Etape I Tujuan Siak - Sei Apit menempuh jarak 115,45 km. Etape I dikuasai pembalap dari luar Riau, berikut hasil lengkap Etape I Tour de Siak 2013.


                        


Stage IndividualClassification
1  Projo Waseso- United Bike Kencana 
2  Arin Iswana- Dodol Picnic Garut 
3  Rastra Partia- Translibas Cycling Team Sidoarjo 
4  Tobin Angus- OCBC Search 2 Setain Team
5  Sama'i- Translibas Cycling Team Sidoarjo
6  Bambang Suryadi- United Bike Kencana 
7  Hartono Gunawan- Pengprov ISSi Jateng
8  Jamaluddin Novardianto- Binong Baru Club Pessel
9  Setthawut Yordsuwan- Thailand Nastional Team
10 Ayop Isa- Bahrain Team
 
Stage Indonesian Individual Classfication (Red & White Jersey)
1  Projo Waseso -United Bike Kencana 
2  Arin Iswana- Dodol Picnic Garut 
3  Rastra Partia- Translibas Cycling Team Sidoarjo
 
Intermediate Sprinters Classification - Point (Green Jerse)
1  Fatahillah AbdullahUnited Bike Kencana 
2  Rastra Partia- Translibas Cycling Team Sidoarjo
3  Parno- TKFC Bike 
4  Aiman Cahyadi- Pengprov ISSI Jakarta

Hasil Etape II Tour de Siak 2013

$
0
0

Tour de Siak 2013 telah menyelesaikan Etape II pada hari Sabtu 14 September 2013. Etape II yang dimulai dari depan Istana Siak pada dan finish di depan RSUD Pemkab Siak dengan jarak tempuh 154,18km yang melintasi Rute Siak - Dayun sebanyak tiga putaran dan secara Individual didominasi oleh  atlet Indonesia.



Pembalap Andalan  Pengprov ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia) DKI Jakarta, Ryan Ariehaan menguasai etape II Tour de Siak 2013, Ryan merebut tiga klasifikasi dan satu intermediate sprint. Ryan berada di posisi puncak dan dibayangi pembalap Indonesia Hari Fitrianto yang memperkuat Tim CCN Brunei Darussalam sedangkan urutan ketiga diraih pembalap Australia Eddy Holland.
Kembali di Kelas Stage Indonesia Individual Classification, Ryan menjadi yang terdepan dan ditempel ketat oleh pembalap Tim CCN Brunei Darussalam  Fitrianto. Tidak hanya itu Ryan yang merupakan Atlet Pelatnas Indonesia juga meraih Yellow Jersey untuk General Individual Classification serta meraih Red and White Jersey untuk General Indonesian Classification.


Berikut Hasil Lengkap Etape II Tour de Siak 2013 : 



      General Individual Classification (Yellow Jersey)
      Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)
 

      General Indonesia Classification (Red & White Jersey)
      Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta) 
      Stage Individual Classification
  • Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)
  • Hari Fitirianto   (CCN Colosi Brunei Darussalam)
  • Eddy Holland   ( Eddy Holland Bicycle Services)
  • Stepen Hall       (CCN Colosi Brunei Darussalam)
  • Celly Arista     (Team Siak Antangin) 
  • Heksa Priya Prasetya (Custom Cycling Club)
  • Bayly Cameron (OCBC Search 2 Retain Team) 
  • Tonton Suprapto (Traslibas Cycling Team Sidoarjo)  
  • Jawad Mansoor (Bahrain Team) 
  • Setthawut Yordsuwan  (Thailand National Team) 


    Stage Indonesian Individual Classification
  • Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)
  • Hari Fitirianto   (CCN Colosi Brunei Darussalam)
  • Celly Arista     (Team Siak Antangin)

    Intermediate Sprint 1
  • Aldi Apriani    (Custom Cycling Club)
  • Hari Fitirianto  (CCN Colosi Brunei Darussalam)
  • Tobin Angus    (OCBC Search 2 Retain Team)
  • Heksa Priya Prasetya (Custom Cycling Club)

    Intermediate Sprint
  • Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)
  • Kritsada Changpad (Thailand National Team)
  • Robin Manulang (Dodol Picnic Garut)
  • Fatahillah Abdullah   (United Bike Kencana )
    Best Sprinters Classification - Point (Green Jersey)
  •  Fatahillah Abdullah   (United Bike Kencana)
  •  Aldi Apriani    (Custom Cycling Club)
  •  Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)
  •  Rastra Patria (Traslibas Cycling Team Sidoarjo) 
  •  Hari Fitirianto   (CCN Colosi Brunei Darussalam)
  • Kritsada Changpad (Thailand National Team)
  • Parno (KFC Bike Team)
  •  Tobin Angus    (OCBC Search 2 Retain Team)
  •  Robin Manulang (Dodol Picnic Garut)
  • Aiman Cahyadi (ISSI DKI Jakarta)
  •  Heksa Priya Prasetya (Custom Cycling Club)

Samsung Galaxy Note 5

$
0
0
Samsung Galaxy Note 5 telah diluncurkan dalam sebuah perhelatan megah di New York yang ditajuk Samsung Unpacked 2015. Samsung Galaxy Note 5 cukup mumpuni dan saat merupaka yang terbaik dan berkelas baik dari segi fitur, utility maupun desainnya. Samsung Galaxy Note 5 dengan layar 5,7 inch Quad HD serta  prosesor Exynos 7420 yang didukung RAM 4 GB, kamera 16 megapixel dan segudang fitur lainnya, blum lagi desainnya yang atistik mewah dan elegan, dan tentu saja kehadiran Stylus S Pen yang sudah membuat beda Samsung Series Note dengan produk lainnya.

Saya sebagai seorang Travel Blogger yang sering bepergian berkeliling Riau dan mengeksplor Riau, Samsung Galaxy Note 5 merupakan pilihan tepat bagi saya. Kebutuhan untuk mengambil gambar dan video dengan kehadiran Samsung Galaxy Note 5 membuat saya lebih nyaman dan tenang dan saya akan berkata selamat tinggal Kamera Digital. Kualitas kamera Samsung Galaxy Note 5 sangat fantastis beresolusi 16Mega pixel dengan berbagai kelebihan  dan kamera depan dengan resolusi 5Megapixel sudah cukup baik bagi saya untuk tidak melewatkan moment dengan berselfie riya. Tidak perlu khawatir dengan kualitas kamera dan video yang dihasilkan Samsung Galaxy Note 5, saya dapat lebih mobile untuk mengupload Photo dan Video di Akun instagram dan youtube saya  , dan tentunya kamera tersebut akan saya gunakan untuk liputan video dan dokumentasi perjalanan kami mengeksplor alam, wisata dan budaya Riau. Tidak hanya fitur kamera yang bermanfaat bagi saya, kekhawatiran dengan memori cepat penuh dapat teratasi dengan kehadiran memori internal yang cukup besar yaitu 32 GB atau 64 GB. Mobilitas tinggi dalam mendokumentasikan photo dan video biasanya membutuhkan batrai yang tinggi, jangan khawatir Note 5 yang nerupakan produk terbaru dari Samsung Galaxy Note Series telah menyiapkan baterai  berkekuatan 3.000 mAh dan tentunya dibekali dengan teknologi terbaik pada saat isi ulang daya daya baterai dengan waktu yang begitu singkat dan cepat.




Kehadiran Samsung Galaxy Note 5 dalam acara Global Unpacked Samsung Galaxy Note 5, mampu memukau dan menyihir penonton. Tampilan desain begitu elegan stylish dan super premium, semua fitur begitu bermanfaat dan merupakan upgrade terlengkap dan termuktahir, Kamera utama Note 5 beresolusi 16 megapixel seedangkan kamera depan 5 megapixel, senjata baru Samsung Note 5
dengan teknologi teranyar Refined Camera  dapat menghasil foto dan video yang fantastis, Kamera dapat mengambil objek outdoor maupun indoor dengan kondisi sedikit cahaya. Camera Galaxy Note 5 semakin lengkap dan mumpuni dengan fitur Steady Video yang dapat menghasilkan gabar dan video lebih tajam. Fitur audio Ultra High Quality Audio yang menjanjikan suara yang berkualitas. Note 5 dibekali baterai berkekuatan 3.000mAh dan proses pengisian ulang baterai begitu cepat, dan tentunya  kehadiran Samsung Galaxy Note 5 dengan  sistem operasi Android Lollipop.  Semua fitur dari Samsung Galaxy Note 5 merupakan terobosan terbaru dari Samsung yang cukup memukau.


Penasaran dengan produk Samsung galaxy Note 5 dengan segudang fitur mumpuni, silahkan berkunjung ke halaman www.GalaxyLaunchPack.com dan jangan sampai melewatkan informasi   terupdate Samsung Galaxy Note 5 dengan subscribe atau masukkan alamat email anda dengan membuka halaman https://id.campaign.samsung.com/galaxylaunchpack/


Viewing all 270 articles
Browse latest View live