Panitia Islamic Solidaritiy Games (ISG) 2013 Lokal atau disebut dengan INAISGOC melakukan launching dan Rapat Kerja di Hotel Pangeran. Rapat tersebut langsung dipimpin oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal.
Usai rapat Gubernur mengatakan bahwa beberapa pertemuan sebelumnya juga telah dilakukan dan saat ini untuk persiapan tinggal mengikuti dengan ketentuan-ketentuan yang telah disesuikan dengan aturan-aturan. Riau selaku daerah yang dipercaya untuk menjadi tempat pelaksana multi ivent Internasional tersebut hanya tinggal kepada manajemen penyelenggaraan. Untuk venue yang akan dipergunakan nantinya saat ini pun tinggal penyempurnaan saja.
Usai rapat Gubernur mengatakan bahwa beberapa pertemuan sebelumnya juga telah dilakukan dan saat ini untuk persiapan tinggal mengikuti dengan ketentuan-ketentuan yang telah disesuikan dengan aturan-aturan. Riau selaku daerah yang dipercaya untuk menjadi tempat pelaksana multi ivent Internasional tersebut hanya tinggal kepada manajemen penyelenggaraan. Untuk venue yang akan dipergunakan nantinya saat ini pun tinggal penyempurnaan saja.
![]() |
LOGO ISLAMIC SOLIDARITY GAMES (ISG) 2013 |
Dalam rapat tersebut Rusli Zainal meminta semua fasilitas dan prasarana harus sesuai standart internasional karena event ini diikuti oleh 57 negara Islam.
Untuk membantu kepanitiaan, nantinya akan direkrut SDM yang menguasai tiga bahasa yakni, Inggris, Arab dan Perancis. Tiga bahasa ini menjadi mutlak untuk ISG ini yang diikuti oleh 57 Negara Islam, karena ketiga bahasa tersebut merupakan bahasa mayoritas yang digunakan peserta ISG. Dan tentunya ini akan mempermudah pelayanan. Menurut Rusli nantinya akan dibuka endaftaran bagi panitia-panitia yang akan kita rekrut untuk mendukung pelayanan.
Untuk cabang olahraga yang dipertandingkan nantinya ada 17, yakni atletik, panahan, aquatics, badminton, sepakbola, senam, karate, pencaksilat, sepaktakraw, panjat tebing, taekwondo, tenis, Traditional Boat Race, angkat berat, wushu, basket
Rusli juga menyebutkan untuk kegiatan multiiven tersebut akan menggunakan Rp200 miliar dari APBN dan sekitar Rp60 sampai Rp70 miliar dari APBD.